Pakaian mereka yang terbuat dengan kulit ikan telah memperlihatkan kecerdasan mereka untuk beradaptasi dengan lingkungan dan menggunakan sumber alam yang ada di sekitar mereka.
Kulit ikan yang disiat akan dikeringkan. Setelah itu, mereka akan memukul kulit ikan tersebut dengan batang kayu sehingga kulit itu menjadi sangat lembut. Kemudian, mereka menjahit kulit itu dengan menggunakan benang yang juga terbuat dari kulit ikan.
Karena pengaruh etnis Man, yang juga tinggal di bagian Timut laur Cina, pakaian orang etnis Hezhe ini serupa dengan pakaian mereka, Cheongsam. Namun, dengan meningkatnya sisioekonomi mereka, bahan yang digunakan oleh orang etnis ini untuk membuat pakaian sehari-hari juga berubah. Kini, pakaian yang terbuat dengan kulit ikan hanya disimpan di museum sebagai warisan kerajinan tangan.