Pada tahun 1861, Ibu Suri Cixi bersama Pangeran Gong telah mengatur pemberontakan, lalu merebut kekuasaan dari delapan orang pejabat senior yang ditunjuk oleh Kaisar Xianfeng untuk menolong ananda beliau yang masih kecil itu. Ibu Suri Cixi terus melaksanakan administrasi dari belakang tirai yang tergantung di belakang tahta beliau.
Ibu Suri Cixi adalah Ratu tanpa mahkota. Setelah itu, beliau turut mendukung dua kaisar lagi untuk naik tahta, yaitu Kaisar Guangxu dan Xuantong. Sampai tahun 1908, ketika meninggal, Ibu Suri Cixi telah memegang administrasi pemerintah Tiongkok selama 48 tahun.
Ketika aksi pemberontakan oleh Kerajaan Surga Taiping, Ibu Suri Cixi telah bertolak ansur dengan penyerang dari luar dan menggunakan pejabat etnis Han seperti Zeng Guofan, zuo Zongtang dan Li Hongzhang untuk menghapus pemberontak dan menstabilkan situasi politik negara.
Untuk memperkuat kekuasaannya, Cixi telah menggunakan perselisihan antara berbagai kaum politik dalam kerajaannya, untuk menghancurkan beberapa kelompok politik yang agak kuat, termasuk Pangeran Gong yang sebelum itu telah membantu beliau. Barang siapa yang menjadi ancaman bagi pemerintahannya, Cixi pasti akan bertindak tegas menghapus, meskipun anaknya sendiri. Kaisar Tongzhi adalah anak Cixi. Karena menyatakan rasa tidak puas hatinya terhadap Cixi yang memegang semua kekuasaan, beliau telah dimarahi oleh Ibu Suri Cixi. Akhirnya, Cixi telah menghentikan pasokan obat dan makanan untuk beliau dan ini mengakibatkan Kaisar Tongzi meninggal ketika masih muda.
Pada tahun 1860-an, gerakan mempelajari hal-hal tentang negara Barat mulai populer dalam pemerintah. Gerakan ini awalnya mendapat dukungan Ibu Suri Cixi. Oleh itu, Kaisar Guangxu juga bertekad untuk mendorong perkembangan gerakan tersebut. Namun, ketika gerakan ini sedang berkembang pesat hingga ingin mengubah sistem politik di Cina dan terlihat akan mengancam administrasi Ibu Suri Cixi, ia segera mengambil tindakan membunuh enam orang pemimpin kelompok reformasi tersebut. Kaisar Guangxu pula ditahan di rumah sampai meninggal.
Selain itu, Cixi juga sering kali menyalahgunakan anggaran militer untuk membangun taman dan merayakan hari jadinya, menandatangani perjanjian yang mempengaruhi kepentingan negara, semata-mata untuk mendapat pengakuan negara-negara penyerang terhadap posisi pemerintahannya di Cina. Departemen Ibu Suri Cixi sebenarnya bukan saja telah mengganggu pembangunan modernisasi di Tiongkok, malah telah mengundurkannya. [Mei-Ing]