BUDAYA | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Selasa, 08 Februari 2011

ASAL USUL PESTA PERAHU NAGA

Pesta Perahu Naga yang juga dikenal sebagai Hari Duan Wu Jie merupakan satu perayaan tradisional Cina yang diadakan pada tanggal 5 hari bulan 5 menurut kalender China setiap tahun. Ada beberapa legenda tentang asal usul Pesta Perahu Naga itu. Antaranya yang paling populer adalah kisah tentang Qu Yuan, seorang keturunan bangsawan pada Zaman Negara Berperang.

Zaman Negara Berperang dimulai pada tahun 403 sebelum Masehi dan berakhir pada tahun 221 sebelum Masehi setelah Negeri Qin berhasil menyatukan negara China.

Pada zaman itu, China dipecahbelahkan menjadi tujuh negeri yang saling berperang, termasuk Negeri Qin, Chu, Yan, Han, Zhao, Wei dan Qin. Antaranya Negeri Qin adalah yang paling kuat dan agresif, selalu melancarkan serangan terhadap enam negeri yang lain. Qu Yuan adalah seorang menteri kanan Negeri Chu yang memiliki banyak keterampilan seperti menulis dan mengatur strategi dan taktik perang. Ia sanggup menaruh segala jiwa raga untuk memajukan negerinya agar dapat menahan serangan Negeri Qin. Kecintaannya terhadap negeri tidak perlu diragukan.

Karena keamanan negerinya terancam oleh Negeri Qin, Qu Yuan menyarankan raja Negeri Chu yaitu Raja Chu Huai agar bersekutu dengan Negeri Qi untuk bersama-sama melawan Negeri Qin.Tetapi menteri-menteri lain yang iri hati dan ingin menyingkirkan Qu Yuan selalu mengadudombakannya di depan Raja Chu Huai yang menyebabkan Qu Yuan terus dibuang negeri.

Meskipun dibuang negeri, namun hatinya tetap tertambat dengan urusan dan masa depan negeri Chu. Ketika mengetahui raja Negeri Qin ingin berkonsultasi dengan Raja Chu Huai di ibukota Negeri Qin, Qu Yuan segera kembali ke negerinya untuk menasihati Raja Chu agar berhati-hati terhadap undangan raja Qin itu. Namun, pada waktu itu, Raja Chu Huai tidak mau percaya segala kata Qu Yuan lagi. Setelah tiba di ibukota Negeri Qin, beliau terus ditangkap, lalu dipenjarakan di sana, sampai akhirnya meninggal di Negeri Qin. Terbayangkanlah bagaimana perasaan Qu Yuan ketika itu.

Setelah Raja Chu Huai meninggal, anak sulungnya yaitu Pangeran Qin Xiang naik tahta, sedangkan Pangeran Zi Lian menjadi bendahara. Qu Yuan sekali lagi menjadi korban komplotan penentangnya yang sering memfitnahnya di depan Raja Qin Xiang.

Qu Yuan sekali lagi diusir dari negerinya. Sepanjang periode pengusirannya, ia telah menulis banyak puisi untuk menyatakan perhatian dan kekhuatirannya terhadap negeri dan rakyatnya.

Pada tahun 278 sebelum Masehi, tentara Qin berhasil menduduki Ying, ibukota Negeri Chu. Melihat negerinya di ambang kehancuran, Qu Yuan agak sesal karena tidak mampu menyelamatkan Negeri Chu. Akhirnya, pada tanggal 5 haribulan 5 imlek Cina, dengan rasa kecewa dan putus dasar ia bunuh diri dengan memeluk batu besar lalu terjun ke Sungai Miluo. Ini tercatat dalam buku sejarah Shi Ji.

Lalu menurut legenda, rakyat Chu sangat sedih kemudian mencari-cari jenazah Qu Yuan dengan mendayung sampan. Sehari demi sehari, jenazahnya belum ditemukan. Mereka memukul gendang dan melemparkan ketupat ke dalam sungai agar ikan dan udang tidak mengganggu jenazah Qu Yuan. Kemudian untuk menghindari makanan tersebut dimakan naga dalam sungai, maka mereka memindahkan isinya dengan daun-daun bambu.

Demikianlah asal usul diadakannya perlombaan perahu naga di Hari Raya Duan Wu Jie. [Mei Ing]

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA