Xunzi sendiri menganggap dirinya adalah seorang Confuciust dan menganggap Meng zi itu Confuciust yang menyimpang dari ajaran KongZi. Xun Zi termasuk seorang kritikus, bukan saja Meng Zi yang dikritik tapi gurunya Song Xing juga termasuk yang dikritik.
Yang menarik dari pemikiran Xun Zi adalah pernyataannya mengenai penciptaan. Xun Zi beranggapan bahwa penciptaan itu tidak ada tapi melalui proses dan tiada pencipta. Xun Zi beranggapan jika ada pencipta yang masih memiliki perasaan, emosi, dan keinginan maka pencipta itu cacat dan tidak bisa disebut pencipta.
"Manusia pada dasarnya jahat" tidak sekedar pengucapan begitu saja tapi melalui penelahan dan perenungan yang mendalam. Bagi Xun Zi , manusia memiliki sifat mutlak yang kita sebut saja "Ren Xing". Ren Xing ini sederhana sekali dan kita tidak akan mengingkari bahwa kita memiliki Ren Xing itu.
Manusia jika lapar akan mencari makanan, jika kedinginan akan mencari kehangatan, jika lelah akan berpikir untuk istirahat, selalu ingin mendapat keuntungan tidak ingin mendapat kerugian.
Karena dasar Ren Xing inilah maka sosial masyarakat terbentuk. Manusia memiliki keinginan atau pengharapan, jika keinginan tidak terpenuhi maka akan ada keinginan mengejar pengharapan itu. Karena ada kejar-mengejar pengharapan maka adanya pertengkaran dan peperangan.
Karena adanya peperangan maka akan ada kemerosotan dalam segala bidang, disitulah akan lahir orang bijak yang akan menata kembali kondisi sosial masyarakat. Karena adanya Ren Xing itu maka diperlukan suatu aturan agar manusia bisa terkontrol dalam tindakan ingin memuaskan dirinya.
Dan aturan itu bisa mencegah peperangan merebut sumber daya alam. Terkait dengan lahirnya orang bijak, Xun Zi beranggapan bahwa itu bukan kiriman dari mahluk adikodrati tapi memang kondisi masyarakat yang membuat hal itu bisa terjadi.
Xun Zi juga beranggapan bintang yang berotasi, bintang jatuh, komet itu tidak ada kaitan dengan para tokoh besar atau tokoh jahat. Pergerakan bintang, komet, dan meteor adalah merupakan hukum alam yang memiliki aturan dalil hukum yang membuat pergerakan bintang itu sendiri.
Jadi tidak ada kaitan dengan kaisar Sun atau kaisar Jie. Mahluk adikodrati tidak akan karena kaisar Sun yang bijak atau kaisar Jie yang lalim maka akan berpihak, jika demikian maka mahluk tersebut memiliki keterbatasannya. [Sunny Lin / Pekanbaru / Tionghoanews]