Setiap orang harus mengerti kalau kepatutan dan moral manusia bersumber dari batin, setiap orang harus menjaga moral mendasar, yaitu berterima kasih pada kedua orangtua dengan hati bersyukur, darimana datangnya tubuh kita ini?
Kita harus mengingat pada budi luhur orangtua. Maka orang dulu mengatakan, berbakti pada orangtua adalah urutan pertama dari segala kebajikan, ini menjelaskan pentingnya berbakti pada orangtua, terutama di kala kedua orangtua masih hidup, kita harus baik-baik berbakti pada orangtua."
Ketika Murid Konghucu bertanya pada Konghucu tentang bakti pada orang tua. Konghucu menjawab, "air muka sulit dikendalikan" karena sulit sekali untuk menyelaraskan air muka terhadap orangtua. Orang sekarang bukan saja tidak memperlihatkan air muka yang baik kepada orangtua, sikap juga kurang hormat pada orangtua, orangtua berdiri dan berkata dengan serius pada anak, anak malah duduk menyilangkan kaki.
Sekarang jarang mendengar ada anak yang berkata, saya tidak berani mengatakannya, takut orangtuaku nanti marah! Jarang sekali ada anak yang bisa mempertimbangkan perasaan orangtua, moral mendasar berupa kepatutan moral itu sekarang sudah tidak ada lagi.
Budi orang tua laksana dalamnya lautan, Manusia tidak boleh melupakan budi orang tua. Melahirkan dan memelihara anak adalah hal yang berulang-ulang,
Berkesinambungan sejak dahulu kala.
Sebagai anak manusia, orang harus berbakti, Yang tidak berbakti, dosanya sama dengan melawan Tuhan.
Dalam keluarga miskin sering terdapat anak yang berbakti,
Burung dan hewan pun mengenal budi pemberian makan dan
Kemesraan ayah dan anak seperti darah dan daging, Jika tidak menghormati orang tua lalu menghormati siapa?
Bila tidak berusaha membalas budi pemeliharaan dan pendidikan orang tua, Maka semua harapan orang tua agar si anak menjadi orang besar akan sia-sia belaka. [Erni Tjong / Singkawang]