Raja muda itu bertanya kepada Nabi, kuil siapa kiranya yang terbakar. Dengan tidak ragu-ragu Nabi bersabda, "Pasti Kuil Raja Ciu Lee Ong." (Ciu Lee Ong memerintah tahun 878 SM – 826 SM).
Raja muda itu bertanya akan sebab-sebabnya. Nabi bersabda, "Di dalam Kitab Sanjak tertulis, 'Sungguh Maha Besar THIAN, Tuhan Yang Maha Esa, jangan khilaf akan FirmanNya, kepada yang berbuat baik, Thian akan melimpahinya dengan Kebajikan.' Bencana itu terjadi karena Ciu Lee Ong telah mengingkari hukum Raja Bun dan Bu, ia telah mendirikan bangunan-bangunan yang megah dan mewah, menghabiskan waktu dengan berfoya-foya dan berburu, menjalankan pemerintahan dengan sewenang-wenang dan kejam tanpa dapat dikendalikan. Maka Thian telah menghukum bakar kuilnya."
Cee King Kong bertanya pula, "Mengapa THIAN tidak menghukum dirinya, tetapi menghukum bakar kuilnya?" Nabi bersabda, "Itulah karena berkat Kebajikan Raja Bun dan Bu. Kalau dihukum dirinya, mungkin akan terputus keturunan Raja Bun dan Bu, dengan menghukum bakar kuilnya, lebih ditunjukkan kesalahannya.
King Kong menengok ke kiri ke kanan lalu bertanya kepada utusan itu tentang kuil yang terbakar: ternyata benar kuil Ciu Lee Ong. Maka ia lalu berdiri menghormat dengan dua kali pai dan berkata, "Siancai! Sungguh kebijaksanaan Nabi jauh melampaui orang-orang." [Bersambung]