Menurut kitab Shiji, Lǎo Zǐ memiliki nama asli Lier (李耳; pinyin: LĭĚr), nama sopannya Boyang (伯阳) dan nama almarhum kehormatannya Dan (聃). Terdapat segolongan sarjana mengatakan Boyang dan Dan adalah nama sopannya. Lǎo Zǐ (570-470 SM), dilahirkan di Provinsi Ku(苦县), Chuguo (楚国), sekarang dikenali Provinsi Henan.
Ia merupakan ketua pustakawan Chuguo pada zaman dinasti Zhou, di mana pada masa jabatannya, ia banyak mendapat manfaat dengan membaca kitab-kitab serta catatan-catatan historis, sehingga ia mencapai keluasan wawasan.
Kemasyhuran Lǎo Zǐ luas tersebar sehingga kepada Kong Hu Cu. Menurut catatan Zhuangzi, Kong Hu Cu pernah berjumpa dengan Laozi untuk meminta pengajaran akan kesopanan. Terdapat lukisan-lukisan berdasarkan kisah ini.
Berdasarkan catatan ini, diperkirakan bahwa Kong Hu Cu berumur lebih muda kurang lebih 20 tahun daripada Lǎo Zǐ. Menurut rujukan Zhuangzi, Kong Hu Cu pertama kali berjumpa dengan Lǎo Zǐ pada usia 17 dan kemudian pada usia 34, dan perjumpaan ketiga kalinya di Xiangyi (相邑) serta semasa berusia 51 dan 66.
Pada waktu keruntuhan Dinasti Zhou, Lǎo Zǐ meletakkan jabatan dan meninggalkan negerinya dengan koaknya. Ketika ia tiba di Kastam Hangu (函谷关), Guan Yixi (关尹喜) memintanya meninggalkan filsafat dalam bentuk tulisan.
Atas permintaan ini, ia menciptakan dua karya yang berjudul Dao dan De sebelum meninggalkan Chuguo. Kedua kitab tersebut digabungkan dan diperkenalkan sebagai Daode Jing yang berisikan 5000 huruf Tionghua dalam 81 bab. (*)
http://yinnihuaren.blogspot.com
Email Upload by: Eddy Tantoro - Jakarta
ARTIKEL YANG BERKAITAN
- FENG YUXIANG, PAHLAWAN PERANG ABAD 20 TIONGKOK
- YUAN SHAO, PENGUASA UTARA ZAMAN TIGA NEGARA TIONGKOK KUNO
- NIE ER, KOMPONIS PENCIPTA LAGU KEBANGSAAN CHINA
- HUANG TAIJI, KAISAR KEDUA DINASTI QING
- ZHOU YU, PENASEHAT MILITER PERTAMA ZAMAN TIGA NEGARA
- YANG GENSI, PAHLAWAN PERANG TIONGKOK DI KOREA
- MAO ZEDONG, PENDIRI NEGARA REPUBLIK RAKYAT CINA
- ZHANG ZIZHONG, PAHLAWAN PERANG TIONGKOK VS JEPANG
- MEI YIQI, PRESIDEN ABADI UNIVERSITAS TSINGHUA
- SIMA QIAN, MENCATAT SEJARAH AGUNG PERTAMA DI TIONGKOK