Li Longji dilahirkan pada tahun 685 Masehi, yakni setahun setelah ayahnya Kaisar Rui Zong naik tahta. Pada waktu itu, masyarakat Dinasti Tang berada dalam keadaan kacau. Beberapa tahun setelah itu, Ratu Wu Zetian telah melepaskan jabatan Kaisar Rui Zong. Ia telah naik tahta dan menjadi Maharani serta mendirikan Dinasti Zhou. Demi memperkuat kekuasaannya, Maharani Wu Zetian membunuh dan mengusir secara kejam anggota keluarga kerajaan Dinasti Tang.
Pada waktu itu, semua anggota keluarga kerajaan Dinasti Tang terpaksa tunduk kepada Maharani Wu Zetian. Saat Li Longji berusia 8 tahun, ibunya telah dibunuh oleh Maharani Wu Zetian. Li Longji bersedia untuk memulihkan pemerintahan Dinasti Tang. Saat Maharani Wu Zetian mangkat, pemerintahan Dinasti Tang telah berhasil dipulihkan. Karena itu, perjuangan politik untuk merebut kekuasaan dalam istana menjadi semakin sengit. Pada tahun 710 Masehi, Li Longji yang berusia 25 tahun ketika itu telah berhasil merebut kekuasaan dengan bantuan pasukan pengawal kerajaan dan memungkinkan bapaknya Rui Zong naik tahta kembali. Dua tahun kemudian, Li Longji naik tahta dan menjadi Kaisar Xuanzong Dinasti Tang.
Saat naik tahta, Kaisar Li Longji terpaksa berhadapan dengan kondisi masyarakat Cina yang telah mengalamai kemorosotan dan kekacauan dalam waktu yang panjang. Beliau telah melaksanakan reformasi dengan tegas, memilih dan mengangkat pejabat yang berbakat dan berani mengeluarkan pandangan, saran dan kritik yang tepat. Serentak dengan itu, Beliau juga telah menurunkan taraf kehidupan anggota keluarga kerajaan, hukuman yang keras terhadap pejabat yang makan suap dan mengurangi pemungutan pajak terhadap rakyat. Dalam pelaksanaan tindakan reformasi yang ditetapkan oleh beliau selama lebih 20 tahun, Dinasti Tang Tiongkok yang sebelumnya mengalami kondisi politik yang kucar-kacir, ekonomi yang mundur dan bidang pertahanan nasional yang lemah telah menjadi sebuah negara yang kuat bukan saja dalam bidang politik, tetapi juga dalam bidang ekonomi dan militer. "Jalur Sutra" yang menghubungkan Cina dengan negara-negara Asia Tengah, Asia Barat, Asia Selatan bahkan Eropa telah memainkan peran penting dalam mengembangkan bisnis antara Tiongkok dengan negara-negara tersebut. Selain itu, pemerintah Dinasti Tang juga turut mengembangkan kegiatan pelayaran di laut secara berkelanjutan. Berbagai negara di dunia massal mengirim utusan dan diplomatnya ke Tiongkok. Pada waktu itu, di Changan saja ada lebih sejuta orang asing. Dinasti Tang telah menjadi pusat pertukaran ekonomi dan kebudayaan di Asia. Kaisar Li Longji telah membawa kemakmuran ke Dinasti Tang Tiongkok.
Setelah memerintah selama lebih 20 tahun, kebiasaan Kaisar Li Longji telah banyak berubah. Beliau sudah merasa bosan terhadap urusan pemerintahan dan tidak ingin lagi menerima saran dan kritik. Beliau selalu berfoya-foya di istana malah jatuh cinta dengan menantunya sendiri Yang Yuhuan.
Li Longji yang memiliki kepandaian dalam bidang musik telah jatuh cinta dengan menantunya sendiri Yang Yuhuan yang turut pandai menyanyi dan menari. Saat berusia 59 tahun, Beliau telah membuat Yang Yuhuan sebagai gundiknya sendiri. Sepanjang hari mereka asyik terleka dengan nyanyian dan tarian.
Alasan Kaisar Li Longji tidak berfokus perhatiannya terhadap urusan pemerintahan, Dinasti Tang telah mengalami kemerosotan dalam bidang politik dan ekonomi. Korupsi semakin menjadi-jadi, perang sering terjadi di perbatasan. Rakyat jelata dikenakan berbagai pajak yang tinggi, perbendaharaan nasional menjadi nol, panglima militer yang mengontrol perbatasan berusaha memperluas kekuasaan masing-masing. Pada tahun 755 Masehi, panglima dan tentara yang mengontrol perbatasan telah melaksanakan pemberontakan dan terus mara ke Changan.Maharaja Li Longji dan Yang Yuhuan telah melarikan diri. Dalam perjalanan melarikan diri, panglima pengawal Kaisar memerintahkan Beliau membunuh Yang Yuhuan yang dibenci oleh rakyat. Demi menstabilkan pemerintahan, Kaisar Li Longji terpaksa membunuh Yang Yuhuan, gundik yang disukainya. [Yinnihuaren / Ing]