Saat Sun Jian berkuasa di wilayah Changsha, ia bertemu dengan Sun Ce, anak pertama dari Sun Jian. Mereka belajar bersama dan bersahabat karib hingga akhirnya bersumpah-saudara. Setelah itu karena paman Zhou Yu, Zhou Shang diangkat menjadi Gubernur Danyang, Zhou Yu pindah ke sana dan mengabdi kepada Yuan Shu.
Sun Ce yang menggantikan ayahnya yang meninggal ketika ia berumur 17 tahun (Sun Jian meninggal tahun 192), mulai menunjukkan kebolehannya pada tahun 194. Ia meminjam 3000 prajurit dari Yuan Shu dengan jaminan cap kekaisaran warisan ayahnya (Sun Jian menemukannya saat berada di Luo Yang, setelah peperangan di Gerbang Hulao), kemudian menuju ke daerah Wu. Zhou Yu, yang mendengar berita ini, langsung saja bergabung dengan Sun Ce sebagai ahli strategi dan membantunya mengalahkan Liu Yong, Yan Baihu, dan Wang Lang sehingga berhasil merebut kota Mo Ling (selanjutnya diganti menjadi Jian Ye oleh Sun Ce), Wu, dan Hui Ji serta mendapatkan Jendral baru yan sangat berkualitas yaitu Taishi Ci, semua dituntaskan hanya dalam waktu yang sangat singkat. Atas keberhasilan ini Sun Ce mendapat julukan "Little Conquerror" dan Zhou Yu mendapat julukan "Young Gentleman Handsome Zhou".
Tahun 199, Sun Ce dan Zhou Yu berhasil menumpas Liu Xun, sehingga memperluas wilayah kekuasaan. Pada sekitar tahun ini jugalah Sun Ce dan Zhou Yu menikahi Two Qiaos, anak Qiao Xuan seorang pintar dan kritikus. Sun Ce menikahi anak sulung Da Qiao dan Zhou Yu menikahi anak bungsu Xiao Qiao. Mereka berdua adalah wanita yang terkenal akan kecantikannya. Dari pernikahan ini Zhou Yu mempunyai 3 anak, 2 anak laki-laki Zhou Xun dan Zhou Yin dan 1 anak perempuan Zhou Ying.
Pada tahun 200 M, Sun Ce wafat dan digantikan oleh adiknya, Sun Quan, yang masih sangat muda, saat itu umurnya baru 18 tahun. Atas wasiat dari Sun Ce yang berisi "masalah dalam negeri diskusikan dengan Zhang Zhao dan masalah luar negeri diskusikan dengan Zhou Yu", maka Zhou Yu memegang kekuasaan militer dan Zhang Zhao mengurusi masalah domestik. Hal ini menunjukkan loyalitas Zhou Yu yang sangat tinggi karena sebenarnya calon kuat penerus Sun Ce adalah Zhou Yu sendiri, tetapi dia lebih memilih mengabdi kepada Sun Quan dan tidak memikirkan kekuasaan.
206 M, Zhou Yu berhasil menumpas bandit lokal, menangkap ribuan bandit. Setelah itu Zhou Yu berhasil menangkis serangan Liu Biao, yang pada prosesnya Zhou Yu juga berhasil menangkap jendral Liu Biao, Deng Long.
Antara tahun 207-208 M, Zhou Yu mendapat tugas dari Sun Quan untuk menghancurkan Huang Zu (penyebab wafatnya Sun Jian). Dengan bantuan Gan Ning (yang sebelumnya adalah anak buah Huang Zu), Lu Meng, Ling Tong, Dong Xi, dan Xu Sheng, Zhou Yu berhasil merebut daerah Xia Kou, dan membunuh Huang Zu.
Pada tahun 208 M, Sun Quan beraliansi dengan Liu Bei untuk bekerja sama mengalahkan Cao Cao yang ingin menyerang daerah selatan. Zhou Yu diangkat oleh Sun Quan menjadi Panglima Besar membawahi 30.000 pasukan dan menjadi wakil Sun Quan untuk berdiskusi dengan ahli strategi Liu Bei Zhuge Liang, total pasukan aliansi berjumlah 50.000. Mereka setuju untuk melakukan serangan api terhadap kapal-kapal milik Cao Cao. Alhasil, setelah Zhou Yu menggunakan berbagai macam strategi dan bantuan ahli strategi lain yaitu Pang Tong serta pengorbanan diri oleh Huang Gai, aliansi Liu Bei-Sun Quan berhasil membakar kapal-kapal perang milik Cao Cao yang mengangkut 200.000 pasukan dan memenangkan perang Chibi atau yang lebih dikenal dengan Perang Tebing Merah. Setelah itu Zhou Yu maju ke daerah Jing, dan berhasil merebut daerah Nan Jun(Jiang Ling) dari tangan Cao Ren dan Niu Jin. Karena keberhasilan ini Zhou Yu diangkat menjadi Gubernur Nan.
Tahun 210, Zhou Yu mengusulkan kepada Sun Quan tentang rencana dua kerajaan, yang terdiri dari Sun Quan di selatan dan Cao Cao di utara. Sun Quan menerima rencana ini, dan untuk mensukseskan rencana ini, negeri Wu harus merebut wilayah Yi dan di daerah barat Cina dari tangan Liu Zhang dengan cara bekerjasama dengan Zhang Lu. Sungguh sangat disayangkan Zhou Yu meninggal di Baqiu dalam persiapan untuk perjalanan ke wilayah Yi pada usia 36 tahun. Perannya sebagai ahli strategi dan komandan Wu kemudian digantikan oleh Lu Su.
Di dalam Kisah Tiga Negara, Zhou Yu diceritakan kalah dari Zhuge Liang dalam kepintaran berperang maupun kenegaraan, namun dalam catatan sejarah sebenarnya Zhou Yu mempunyai kemampuan lebih dibandingkan dengan Zhuge Liang terutama dalam hal berperang. Dia juga dikenal akan ketampanannya. Dia seorang yang sangat terbuka dalam pertemanan. Cheng Pu, seorang jendral tua dari masa Sun jian meremehkannya, ia menganggap Zhou Yu terlalu muda, tapi Zhou Yu tidak memedulikan itu dan akhirnya mereka berteman baik setelah Cheng Pu melihat kemampuan Zhou Yu. Zhou Yu seorang yang mempunyai banyak talenta, diantaranya musik dan puisi. Ada perkataan pada zaman itu "jika ada tune yang salah, datanglah ke Zhou Yu".
Zhou Yu juga terkenal akan loyalitasnya. Walaupun Sun Quan menganggap Zhou Yu sebagai saudara tua, Zhou Yu tidak pernah melewati batas, dan selalu setia mengabdi kepada Sun Quan.
Dalam anime Ikki Tousen, karakter Shuyuu Koukin didasarkan pada Zhou Yu, sedangkan saudari perempuannya, Sonsaku Hakufu didasarkan pada Sun Ce.
Dalam game yang dikeluarkan KOEI, Dynasty Warriors, Zhou Yu digambarkan sebagai seseorang yang berintelijen tinggi, berpendirian kuat dan tampan. Zhou Yu digambarkan sangat memperhatikan saudara angkatnya Sun Ce, Zhou Yu bertanggung jawab, berpikir dengan matang dan sistematis dalam menghadapi perang, sedangkan Sun Ce berani dan ceroboh. Biasa dalam awal game Zhou Yu harus menolong Sun Ce dari situasi sulit karena kecerobohannya. Zhou Yu juga digambarkan sebagai orang yang sangat loyal terhadap negara Wu, ini terbukti dari usahanya melenyapkan Zhuge Liang karena akan membawa masalah bagi negara Wu di kemudian hari.
Dari Dynasty Warriors 1 sampai 5, Zhou Yu menggunakan pedang sebagai senjatanya, yang dikenal dengan nama Ancient Sword. Pada game Dynasty Warriors terbaru Dynasty Warriors 6, Zhou Yu menggunakan Bo Staff, semacam tongkat. (*)
http://yinnihuaren.blogspot.com
Email dari: Chen Mei Ing - Jakarta