Guan Dao, pedang bulan sabit yang bentuknya tombak besar yang menjadi senjata Guan Yu (Kwan Kong) dalam novel Samkok sebenarnya bukan senjata yang sebenarnya digunakan oleh Guan Yu pada masanya. Menurut catatan sejarah, tombak berujung pedang bulan sabit seperti yang digunakan oleh Guan Yu tadi baru muncul pada zaman Song (800 tahun setelah masa hidup Guan Yu).
Lalu Guan Yu mengunakan apa? Guan Yu mungkin sekali menggunakan tombak biasa (dengan pedang lurus panjang di ujungnya) yang memang lazim di zaman Qin dan Han. Jangan meremehkan dulu, masa 2000 tahun yang lalu itu, waktu Byzantine Roma menyerang sampai di wilayah Kazakhstan yang sekarang, mereka baru menggunakan senjata dari kayu, belum ada senjata logam. Mereka akhirnya ditahan oleh pasukan Han dan ditawan serta dijadikan pasukan "legiun asing"-nya Han. Legiun asing ini kemudian dipergunakan sebagai pasukan penjaga perbatasan. Sekarang, ada 1 kota pemukiman di propinsi Xinjiang yang mempunyai karakteristik mirip orang Roma.
Seperti yang telah dipaparkan, Guan Dao hanya tercatat di dalam San Guo Yan Yi. Sedangkan catatan sejarah resmi Zaman Tiga Negara adalah Sanguozhi. Namun guandao tidak pernah ada tercatat dalam Sanguozhi. Jadi, dapat dipastikan yang punya data tentang guandao, apalagi lengkap dengan berat dan panjangnya, adalah dirujuk dari San Guo Yan Yi.
Guan Dao dalam San Guo Yan Yi dapat dipastikan adalah dimasukkan sebagai imajinasi Luo Guanzhong ke dalam ceritanya. Berat Guan Dao di sana dituliskan adalah 82 kati. Di sana, Liu Bei juga dituliskan mempunyai lengan panjang sampai dapat memegang lututnya tanpa membungkuk. Itulah keindahan novel.
Sifu Wing Lam, guru Hung Gar, menggunakan Guan Dao yang beratnya 10 kg. Itu masih realistik dan bisa digunakan dalam pertempuran dengan efektif, asal yang pegang sudah cukup latihan. Tapi seberapapun beratnya, Guan Dao memang bukan senjata yang beratnya seimbang. Design-nya memang selalu berat kepala karena itulah kunci mengeluarkan momentum tenaga. Sekali diputar momentum yang keluar dari berat golok digunakan untuk menyambung langsung ke gerakan berikutnya. Kalau dielakkan, tinggal sabet kebelakang karena berbeda dengan golok lain, golok Guan Dao tajam depan belakang.
Dr. Yang adalah pakar Tai Chi, Bangau Putih Hokkian dan Tinju Panjang Shaolin dari daerah Massachusetts. Beliau belajar di Taiwan. Menurut beliau golok Guan Dao asalnya digunakan sebagai senjata kavalri. Sebagai senjata kavalri, Guandao efektif sekali karena dengan beratnya yang luar biasa jadi tidak bisa ditangkis dengan senjata atau perisai apapun. Kalau coba ditangkis pasti patah. (*)
http://yinnihuaren.blogspot.com
Email dari: Andy Ng, Pekanbaru