BUDAYA | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Minggu, 10 April 2011

PELAJARAN BERHARGA DARI KAISAR TAIZONG (1)

Kaisar Tang, Taizong sangat menaruh perhatian  kepada bagaimana cara ia mendidik anak-anaknya. Dia menulis surat kepada Li Zhi, Sang Putra Mahkota, norma-norma yang harus dipatuhi bagi seorang Kaisar, yang disusun dalam 12 bab, yaitu: “Kelakuan Yang Baik Dari Sang Kaisar,” “ Membangun Hubungan,” “ Mengasah Bakat,” “ Pengawasan pada Pejabat Pemerintah,” “Menerima Saran,” “ Menghapus Kejahatan,” “ Menghindari Perasaan Rasa Puas Diri,” “Memberi Contoh Sifat Kesederhanaan,” “ Hukuman Bagi Orang Jahat,” “Perhatian Pada Pertanian,” “Mengawasi Kemiliteran,” dan “ Mengembangkan Kaum Intelektual,” segala sesuatu yang perlu diperhatikan oleh seorang Kaisar.

Dia mengatakan bahwa : ”Kedua belas prinsip ini adalah dasar untuk menjadi seorang Kaisar. Baik ketika kekaisaran tersebut lagi sangat makmur atau lagi tidak tergantung pada hal-hal tersebut.” Dia dengan jelas menasehati Sang Putra Mahkota begini: “ Tolong jadikan Yao, Shun, Yu, Tang dari Shang, dan Raja Wen dari Zhou sebagai contoh panutan bagimu. Belajarlah dari para raja yang hebat tersebut....Jika seseorang tidak memiliki rasa hormat, dia tidak akan dapat memimpin kerajaannya untuk waktu yang lama; jika seseorang tidak memiliki rasa belas kasih, dia tidak dapat meyakinkan orang baik bekerja untuk dirinya. ...Berusahalah dengan sungguh-sungguh dan bekerjalah dengan keras, dan miliki standar moralitas yang tinggi.” 

Kaisar Tang, Taizong juga menuliskan perintah-perintah kepada Pangeran dari Wu, berupa Perintah-Perintah yang ditujukan kepada Anggota Keluarga Kerajaan. Dia mengajarkan anaknya begini: “ Hal yang paling berharga adalah jika seseorang memiliki standar moralitas yang tinggi.” Dia menegaskan pentingnya moralitas itu dan memberitahu anaknya bahwa, untuk bisa memiliki nasib yang baik, mereka perlu melakukan perbuatan yang baik dan memiliki moral yang baik juga. Dia mengajari mereka begini: “Sebagai seorang pangeran atau putri, pertama-tama kamu harus bisa mengendalikan diri sendiri. Kamu harus memotivasi dan mendisiplinkan diri kalian sendiri dan tegas pada diri sendiri.” Dia kemudian berbagi salah satu doktrin yang telah lama bersamanya kepada anaknya yang berbunyi:  “Dari dunia luar, saya memutus hubungan diriku dengan hal yang namanya rekreasi; dengan jiwaku, Aku menolak untuk menuntut apa yang namanya hiburan. Aku harus menghabiskan semua energiku untuk urusan negara kita.” Dia juga memberitahu anaknya bahwa: “ Kapanpun kamu memakai sesuatu, tolong tunjukan simpati kamu kepada para petani yang memelihara ulat sutera atau menanam kapas; kapanpun kamu memakan sesuatu, tolong pikirkan para petani yang membajak sawah. Seseorang harus selalu hidup dalam sebuah kehidupan yang sederhana dan ingat akan mereka yang telah bekerja keras untuk menghasilkan makanan dan pakaian.

Kaisar Tang, Taizong memilih guru-guru yang bermoralitas tinggi, berwibawa tinggi, dan berwawasan luas bagi putra-putranya, termasuk Fang Xuanling, Li Gang, Zhang Xuansu, Li Baiyao, dan Wei Zheng. Dia juga memerintah putra-putranya untuk menaruh hormat kepada guru-guru mereka itu. Dia memberitahu kepada anak-anaknya agar menghormati guru-guru mereka seperti ini : “ Perlakukan guru-guru kalian bagaikan ayah kalian sendiri.” Dia juga memberitahu para guru agar tegas kepada anak-anaknya dan memberikan dukungan kepada guru-guru untuk menyatakan kesalahan putra-putranya apabila putra-putranya melakukan kesalahan. Semua guru mematuhi perintahnya, dan melakukan tugas dengan baik dalam mendidik anak-anaknya, yang kemungkinan besar tidak akan terealisasi apabila tanpa pengertian dan dukungan dari dirinya.

Kaisar Tang, Taizong menaruh perhatian khusus pada pendidikan moral, dengan selalu memakai fenomena duniawi untuk dijadikan sebagai contoh-contohnya. Pernah sekali dia melihat Sang Putra Mahkota beristirahat dibawah sebuah pohon. Dia lalu memberitahu kepada putranya itu:  “ Meskipun pohon ini tidaklah tegak lurus, tetapi ia dapat dimanfaatkan sebagai sebuah bahan konstruksi yang sangat baik jika ia dibuat lurus. Artinya sebagai seorang Kaisar, mungkin ia tidak bertalenta, dia tetap dapat menjadi seorang Kaisar yang bijak jika dia mau mencoba mendengarkan nasehat dari yang lain.”

Kaisar Tang, Taizong juga menggunakan kisah sejarah untuk mendidik anak-anaknya. Dia meminta Wei Zheng untuk mengumpulkan kisah-kisah yang baik dan buruk dari berbagai Raja-Raja Kuno dan memberikan buku-buku tersebut kepada putra-putranya. Dia meminta mereka untuk gunakan buku-buku tersebut untuk mengevaluasi diri mereka sendiri dan prinsip-prinsip mereka. Dia meminta putra-putranya untuk mengambil pelajaran dari kisah dalam sejarah dan menaruh perhatian pada pembawaan diri mereka dari segi moralitas agar bisa menjadi seorang yang budiman dan seorang pangeran yang baik. (bersambung)

Copas Oleh: Lim Liang Hwat

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA