BUDAYA | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Kamis, 09 Mei 2013

KEMANUSIAAN DAN PROPRIETY

Konfusius berkata, "Seorang pria tidak harus menunda kebajikan bahkan untuk guru sendiri." "Ketika datang berlatih kebajikan," mengklaim Pikirannya terpusat pada gagasan kemanusiaan. Kemanusiaan berarti untuk mencintai manusia. 

Seorang manusia yang berkemanusiaan yang setia dalam melaksanakan tugas-tugasnya, berani dalam menegakkan apa yang secara moral dianggapnya benar, baik dan murah hati kepada orang lain, dan sopan dalam sikapnya.
Dia percaya kualitas ini dapat diperoleh melalui pendidikan dan budidaya.

Zigong bertanya kepadanya, "Apakah ada moto tunggal yang membuat seseorang dapat hidup dengan seluruh kehidupan seseorang?"

Konfusius menjawab, "Jadilah manusia yang perhatian terhadap sesama dan tidak pernah melakukan pada orang lain apa yang tidak ingin dilakukan orang lain pada diri Anda."

Konfusius mengatur toko besar dengan kepatutan dan ketaatan kesopanan. Dia percaya kualitas moral intrinsik lebih penting daripada penampilan luar seseorang. Tapi dalam kebajikan yang pasti akan tercermin dalam sikap yang baik. Karena perilaku membuat manusia, sopan santun, baik di depan umum maupun secara pribadi, memiliki dampak halus pada karakter.

Dia berkata, "Seorang manusia mungkin memiliki kecerdasan untuk memahami kebenaran, tetapi perlu kebajikan untuk memasukkannya ke dalam praktek. Jika tidak, ia tidak akan bisa berpegang pada hal itu.

Seorang manusia mungkin memiliki kecerdasan dan kebajikan, tapi dia tidak akan dihormati kecuali ia melakukan dirinya dengan bermartabat. Tapi dia masih tidak sempurna kecuali ia sesuai dengan kepatutan."

Sopan santun cenderung mendorong satu kebaikan dan menjaga dia dari suatu kesalahan. Sama seperti ketika kita mendengarkan musik yang akan membawa pikiran yang tenang, sehingga akan sopan santun dan harmonis dalam karakter.

Ia mencontohkan, "menjadi Courtesy tanpa kesopanan melelahkan. Kehati-hatian tanpa kesopanan menjadi timidity, berani menjadi pembangkangan, kejujuran menjadi lancang."

Konfusius menghormati upacara keagamaan sebagai bagian dari adat dibentuk, tetapi tidak pernah berbicara tentang supranatural, gaib, atau eksotis. Fokusnya adalah pada hidup yang sekarang.

Dia berkata, "Jika kita tidak memahami kehidupan, bagaimana kita bisa memahami kematian? Jika kita tidak memahami kewajiban kita untuk hidup, bagaimana kita bisa memahami kewajiban kita untuk orang mati?" [Betty Oei / Pekanbaru]

***
Mari kita bersama-sama dukung Tionghoanews dengan cara kirim berita & artikel tentang kegiatan & kejadian Tionghoa di kota tempat tinggal anda ke alamat email: tionghoanews@yahoo.co.id

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA