BUDAYA | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Selasa, 27 Desember 2011

TAI JIAO: PENDIDIKAN JANIN TIONGKOK DULU

Jauh sebelum orang-orang modern memahami pentingnya pendidikan janin, orang-orang Tiongkok kuno sudah menyusun cara-cara pendidikan janin dan pendidikan bayi.

Istilah Tai Jiao atau pendidikan janin sudah dirangkum dan dicatat dalam buku Fu Ren Liang Fang(terapi bagi ibu) bagian Tai Jiao Men Lun (pembahasan Pendidikan Janin) oleh Chen Zi Ming, seorang tabib terkenal pada masa dinasti Song.

Anjurannya antara lain adalah, ketika ibu sedang mengandung, harus memperhatikan perbuatan baik, berujar yang baik, sering membaca syair-syair yang mengandung isi yang baik, mengenakan batu giok di pinggang agar janin bisa tenang.

Tabib terkenal Sun SeMao dalam buku Qian Jin Fang mengatakan bahwa Yang Tai (memelihara janin) merupakan hal yang penting bagi ibu-ibu yang sedang hamil.
Dalam masa hamil, dianjurkan agar ibu-ibu sering berdoa, membaca buku-buku Confucius dan berujar agar anaknya menjadi orang baik serta sering memainkan alat musik yang bersifat tenang. Dengan musik, dipercaya bahwa nantinya anak yang lahir akan menjadi cerdas.

Musik-musik yang bersifat menggelora dipercaya akan membuat janin menjadi aktif dan bergerak. Musik yang bersifat menggelora biasanya diberikan pada saat bayi tersebut lahir dan masih berusia muda sekali. Bahkan ada yang mengatakan bahwa raja Zhou Wang sudah dididik sejak janin oleh ibunya.

Pendidikan dimulai pada saat umur 3 tahun, biasanya dengan mempelajari buku-buku klasik, permainan menebak lentera, bermain perang-perangan kadang pada kasus tertentu sudah diajarkan rumus matematika Zhou.

Prinsip-prinsip kuno mengenai pendidikan janin dapat kita lihat di etnis Tionghoa. Rata-rata mereka yang hamil menghindari hal-hal yang bisa membangkitkan amarah, belajar bersabar, tidak melihat pembunuhan atau pemotongan binatang, berkata baik. Sayangnya mereka tidak menyadari latar belakang yang menyebabkan timbulnya pantangan terutama wanita hamil.

Saya berpendapat bahwa wanita hamil sebaiknya:

1.mendengar musik yang lembut, menenangkan hati dan untuk bayi bolehlah memberikan musik yang menggelora agar aktif.

2.tidak melihat atau menonton film-film yang bersifat kejam.

3.sering berdoa atau membaca buku-buku yang mengajarkan kebaikan.

4.sering berkata kepada janinnya agar menjadi orang baik dan berbudi luhur.

Selamat mencoba resep kuno ini. [Yolanda Li / Banjarmasin / Tionghoanews]

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA