BUDAYA | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Rabu, 14 Desember 2011

HARGAI ORANGTUA ANDA HINGGA AKHIR HAYAT MEREKA

Pada zaman Chun Qiu (musim semi musim gugur) ada seorang anak bernama Sun Yuan Jue. Kedua orangtuanya sangat memanjakannya. Tetapi orangtua Sun Yuan Jue memiliki perilaku yang tidak baik dan tidak punya sopan santun terhadap kakeknya yang sudah tua.

Walaupun Sun Yuan Jue masih kecil, ia sudah tahu bagaimana seharusnya menghormati orangtua. Ia tidak terlalu suka melihat orangtuanya berlaku kurang sopan santun terhadap kakeknya.

Karena itu, ia sudah bisa menasehati orangtuanya agar berubah sikap mereka yang kurang baik dan kurang sopan terhadap orangtua sendiri.

Suatu hari, ayah dan ibu Sun Yuan Jue berniat membuang kakek yang sudah sakit-sakitan itu di atas gunung. Dalam pikiran mereka, biar tidak merepotkan, ayah mereka lebih baik diasingkan ke atas gunung.

Dengan demikian, orang yang sudah tua itu pelan-pelan akan menghadapi hari-hari terakhir hidupnya.

Ayah Sun Yuan Jue membawa sebuah keranjang pikul yang besar. Kakek yang sudah tua itu dimasukkan dalam keranjang lalu dipikul menuju puncak gunung. Sun Yuan Jue tidak terima melihat kakeknya dibuang. Ia lalu berlutut di depan ayahnya dan memohon agar jangan membuang kakeknya. "Kakek bisa mati dimakan binatang buas. Lagipula kakek bisa mati pelan-pelan karena sedih hatinya dibuang oleh anaknya sendiri !"

Ayah dan ibunya pun menjawab, "Kakekmu ini sudah terlalu tua, sudah pikun dan lebih banyak merepotkan darpada membantu. Orang kalau sudah setua ini akan tampak seperti dia, sudah tidak berguna dan bahkan sering membuat kita susah.

Karena kalau kakekmu tidak dibuang, kita di rumah semua bisa pusing dan repot !" Setelah menjawab Sun Yuan Jue, ayahnya segera memikul kakeknya untuk pergi ke gunung dan Sun Yuan Jue mengikutinya dari belakang.

Setelah tiba di puncak gunung, kakeknya dikeluarkan dari keranjang dan didudukkan di bawah pohon dipinggir jurang. Kakek tua itu menangis dan Sun Yuan Jue pun menangis merenungkan nasib malang kakeknya.

Dalam hati ia terus mencari akal bagaimana membawa kakeknya pulang kembali ke rumah. Setelah itu ia mengambil keranjang dan segera pulang. Ayahnya berteriak kepadanya, "Keranjang itu sudah tidak perlu lagi, tinggalkan saja di sini. Tidak usah repot membawanya pulang !"

Sambil menangis dan tidak kalah keras suaranya, Sun Yuan Jue menjawab, "Keranjang ini masih bisa digunakan. Saya tunggu sampai ayah dan ibu seperti kakek, saya akan pakai keranjang ini untuk memikul dan membuang kalian di pinggir jurang di atas gunung !"

Ayahnya terkejut dengan jawabannya. Setelah berpikir sejenak, ayahnya memasukkan kembali kakek ke dalam keranjang dan membawanya pulang ke rumah. Sejak saat itu ayah dan ibunya tidak pernah lagi berbuat kurang sopan terhadap kakeknya. Mereka bahkan menunjukkan hormat dan kasih kepada kakeknya.

Renungan : Tetaplah hormat dan sopan terhadap orangtua sampai akhir hayat mereka. Jangan membiarkan orangtua, bahkan jika sudah tampak merepotkan sekalipun, sengsara pada masa tua mereka karena merekalah yang melahirkan dan membesarkan kita.
Sikap kita yang kurang memperhatikan orangtua atau bahkan mengabaikan orangtua sendiri akan ditiru oleh keturunan kita dan mereka bisa bersikap seperti kita bersikap terhadap orangtua kita sendiri. [Yenni Huang / Solo / Tionghoanews]

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA