Ini menunjukan bahwa zhong 鐘 atau genta memiliki peranan sebagai petunjuk waktu pada masa lampau. Jadi agar orang-orang tahu waktu yang sedang berjalan, digunakan genta dan tambur sebagai penanda waktu dengan memukulkan genta. 暮鼓晨鐘mugu chenzhong artinya adalah saat saat senja (memasuki malam hari ) tambur, fajar genta.
Ini bukan berarti saat fajar genta yang membahana dan saat senja tambur yang dipukul, perbedaannya adalah saat fajar, genta yang pertama kali dipukul dan tambur yang pertama kali ditabuh saat senja.
Saat bunyi dari ke genta dan tambur berbunyi, artinya adalah jam mao 卯時 ( 05:00–07:00 ) dan jam you 酉時 ( 17:00–19:00 ). Fajar menyingsing, masyarakat menjadi aktif dan saat senja, masyarakat beristirahat, jadi berfungsi sebagai pemberitahuan kegiatan di mulai dan dihentikan.
Bunyi itu membahana sebanyak 108 kali dengan patokan bunyi 2 tambur 1 genta atau dengan irama cepat dan irama lambat. Selain berfungsi sebagai penunjuk waktu, tambur dan genta ditaruh di menara yang cukup tinggi dan memiliki penjaga berfungsi juga sebagai pemberitahuan jika ada mara bahaya atau perampok.
Tambur dan Genta adalah 2 benda penting yang ada di setiap kelenteng, tidak perduli itu kelenteng bernuansa Taoism, Buddhism Tiongkok atau Ruism. Asal muasalnya tidak berasal dari kelenteng tapi dari bangunan kerajaan serta pemerintahan kota.
Kota besar yang termasuk kuno seperti Xi An, Kai Feng, Bei Jing dan banyak kota lainnya memiliki 2 bangunan utama yang disebut gulou 鼓樓 dan zhonglou 鐘樓 ( menara tambur dan menara genta ), selain itu juga kelenteng-kelenteng besar juga memiliki gulou dan zhonglou, misalnya di Puji si普濟寺 Pu Tuo shan 普陀山, Bao Lian si 寶蓮寺 大嶼山, juga banyak kuil di Wudang shan juga memiliki bangunan seperti itu.
Umumnya kelenteng-kelenteng yang kecil, tidak memiliki bangunan khusus untuk genta dan tambur ini, biasanya diletakkan di dalam wilayah bangunan kelenteng tersebut. [Widya Wong / Pontianak]