Setelah Tuan Ping tinggal di rumah saya sekitar empat hari, mendadak pagi hari, dia bilang ada masalah penting, harus segera berangkat. Ayah dan saya tentu saja ingin menahannya tinggal beberapa hari lagi.
Tuan Ping mengatakan kemarin malam dia menerima kabar dari Danau Dongting, katanya di bawah danau ada monster ikan hitam mengacau, ia telah melukai ras Naga yang kembali ke Danau Dongting. Monster tersebut mengusir ras Naga keluar dari danau, sehingga mereka tidak punya tempat tinggal.
Sekarang, dia harus bergegas ke sana untuk menyingkirkan monster ikan hitam tersebut. Bila tidak dilakukan lama kelamaan, monster tersebut akan mencemari seluruh air danau, maka ras Naga tersebut akan dalam bahaya, juga akan membahayakan umat manusia, menyebabkan kerusakan lingkungan yang parah.
Saya tidak mengerti, lantas meminta Tuan Ping menjelaskannya. Ia berpikir sejenak, kemudian berkata, jiwa kehidupan berada dalam putaran siklus, jika terputus, kehidupan akan mati, semua kehidupan di alam semesta seperti ini. Setiap kehidupan kecil dari sebuah tubuh adalah sebuah siklus kecil, dan pada taraf yang sama, pada sebuah lingkaran dalam jiwa kehidupan yang sama, semua kehidupan kecil yang sederajat, satu sama lain juga dapat saling berhubungan untuk membentuk sebuah siklus perputaran yang besar, dengan demikian dapat membentuk sebuah tubuh kehidupan yang lebih besar. Dan faktor pembentuk siklus ini adalah meridian. Meridian ada dimana-mana, hanya mata manusia tidak bisa melihat dan menyentuhnya.
Sebagai contoh, tubuh manusia memiliki meridian, pengobatan utama Shinse adalah melalui meridian menyembuhkan penyakit. Jika meridian tersumbat, sirkulasi perputaran tidak akan lancar, maka pada tubuh akan timbul gejala penyakit yang sesuai. Hanya melalui obat-obatan herbal dan akupunktur menembusi saluran meridian itu, penyakit baru bisa sembuh. Masih ada menotok titik akupunktur sebenarnya adalah menutup meridian, jika titik akupunktur ditutup, maka akan terjadi masalah terhadap orang tersebut, membuka titik akupuktur adalah menembus meridian itu kembali.
Titik akupunktur tubuh manusia, sebenarnya adalah titik perpaduan dari persilangan meridian tubuh manusia, juga dikenal sebagai Qiao. Titik akupunktur yang berbeda, mengendalikan meridian yang berbeda, yaitu mengendalikan kemampuan yang berbeda dari tubuh manusia. Meridian tidak kelihatan, meridian bukanlah pembuluh darah. Manusia membuka lima jari, sebenarnya ujung dari lima jari semua ada meridian yang secara langsung saling berhubungan, manusia tidak dapat melihat, dan tidak dapat menyentuh, sedangkan siklus meridian dapat tampak melalui sirkulasi dan pergerakan peredaran darah. Karena semuanya saling terkait, saling berdampak, oleh sebab itu pada umumnya meridian yang disebut para Shinse, adalah pembuluh darah bukan meridian yang sebenarnya.
Dalam tubuh manusia ada meridian, ini akan membentuk siklus kehidupan tubuh manusia yang kecil, dan antara sesama manusia, ada meridian yang saling berhubungan, ini adalah yang disebut takdir. Takdir sangat banyak jenisnya, takdir darah, takdir jodoh, takdir kebajikan, takdir kejahatan, antar manusia itu semua dihubungkan oleh meridian manusia, bisa berperan.
Generasi penerus yang memiliki nenek moyang yang sama, mereka semua memiliki sebatang meridian leluhur yang besarnya seperti batang pohon, ranting pohon saling berhubungan, jika semakin jauh, meridian semakin halus. Hubungannya semakin halus. Dan hubungan antara orang tua dan anak-anak, juga adalah meridian yang saling berhubungan, ini disebut takdir pertemuan darah.
Dengan teman-teman, musuh, antara sahabat, juga saling terkait oleh meridian yang kompleks. Ada yang meridiannya besar, ada yang meridiannya halus, ada yang meridiannya mengalirkan beberapa informasi yang baik, ada yang mengalirkan beberapa informasi yang jahat, inilah yang dikatakan orang-orang, takdirnya besar, takdirnya dangkal, takdirnya baik, takdirnya jelek.
Orang yang tidak ada takdirnya tidak akan bertemu. Bahkan di antara kerumunan manusia, bergegas melewati juga perlu beberapa takdir. Tuan Ping mengatakan, dia sebenarnya memiliki takdir mendalam dengan keluarga kami. Sebab pada umumnya manusia luar duniawi dengan manusia biasa tidak boleh hidup bersama dan berhubungan, ini tidak diizinkan, kecuali ada misi khusus dan takdir diantara dia dan saya, oleh sebab inilah.
Tuan Ping mengatakan, alam yang kita tempati ini juga sama, ia sebenarnya adalah sebuah jiwa kehidupan besar, adalah sebuah spirit Dewa, hanya manusia tidak tahu. Manusia memiliki lima meridian, cairan darah, pembuluh darah dan sebagainya. Alam memiliki danau, lautan, sungai, gunung, suasana, ini adalah organ siklus perputaran jiwa kehidupan dari alam. Manusia ada meridian, alam juga memiliki meridian: meridian air, meridian Naga dan sebagainya. Ini juga membentuk siklus perputaran jiwa kehidupannya. Alam adalah sebuah siklus perputaran yang besar, dan bahkan kita umat manusia, berbagai organisme, semua adalah bagian dari siklus perputarannya, semua memiliki meridian yang saling terkait dengan alam, semua ini termasuk sebagian dari tubuh spirit Dewa alam ini.
Orang dahulu selalu berkata, manusia dan langit menyatu, ini mengacu pada membuka ratusan titik akupunktur tubuh manusia, ratusan titik akupunktur merujuk pada titik pertemuan antara jiwa kehidupan dengan alam, menghubungkan meridian antara manusia dengan alam, agar tubuh manusia menerima citra informasi dari alam dan merasakan alam serta berkomunikasi dengan alam, akhirnya kembali ke alam dan kembali ke pangkuan Dewa, hingga dengan jernih mengenali dirinya, menemukan dirinya yang sebenarnya.
Hanya saja orang-orang sekarang sudah terkontaminasi, ratusan titik akupunktur mereka telah tersumbat oleh ego dan nafsu keinginan dan kenikmatan materi yang terbentuk setelah lahir, hubungan dengan alam telah terputus, sehingga semakin berlawan dengan alam, semakin berlawan dengan Tao, juga semakin tidak dapat menemukan dirinya yang sejati lagi, akhirnya benar-benar sudah tersesat.
Manusia modern sekarang sudah tersesat, umat manusia yang tersesat adalah yang paling menakutkan, jika mereka tidak dapat menemukan jalan berbalik ke asal, dalam alam ini tiada tempat lagi bagi mereka, di mana pun tak dapat menerima mereka, akhirnya akan dimusnahkan. Pada saat itu akan ada bencana alam, bencana buatan manusia dan bencana lainnya, bahkan dunia kiamat.
Ini adalah hukuman spirit Dewa terhadap manusia, sebenarnya Dewa sangat belas kasih, mereka tidak akan menyakiti orang-orang-Nya sendiri, seperti juga tidak akan mencederai tubuh-Nya sendiri, Dewa terus memberi kesempatan kepada umat manusia untuk kembali balik ke asal. Hanya saja umat manusia sudah terlalu tersesat, dan benar-benar telah meninggalkan Tuhan mereka, jalan berlawanan dengan Tuhan, sudah tidak mungkin kembali lagi. Ibarat lumpur pada tubuh, meskipun ia menempel pada tubuh, tetapi ia tidak termasuk bagian dari tubuh, sehingga ia harus disingkirkan, jika tidak ia akan mencemari seluruh tubuh.
Tuan Ping mengatakan sebuah pepatah, “Manusia biasa menemukan lingkungan materi diolahnya menjadi lingkungan dirinya, Sang sadar mengevolusi lingkungan diri menjadi lingkungan materi.”
Ia menjelaskan bahwa manusia selalu terjebak oleh lingkungan sekitarnya, terganggu olehnya, sukacita deminya, dibuat jadi sedih, dibuat pusing, tujuh perasaan enam nafsu, penderitaan yang tak terkatakan. Inilah manusia biasa. Namun Sang sadar tidak terjebak oleh masalah di depan mata, tidak tersesat, dia dapat membuka spirit Dewa menyatu dengan alam, saling berinteraksi, dia menjalankan kekuatan alam, mentransformasi dirinya menjadi Alam.
Tuan Ping mengatakan bahwa Danau Dongting ini adalah tempat pertemuan meridian air di Tiongkok, ibarat sebuah titik akupunktur tubuh manusia, sangat krusial dan sangat berperan terhadap sumber air di Tiongkok, jika Danau Dongting tercemar, hal itu mempengaruhi seluruh lingkungan Tiongkok, karena meridian air adalah bersiklus dan saling terhubung. Oleh sebab itu, selama ini terus telah dijaga oleh ras Naga, menjamin kejernihannya, terhubung lancar dengan meridian air di berbagai aliran.
Setelah bercerita setengah hari, akhirnya saya mengerti maksud Tuan Ping, dan lebih terkejut lagi, mengetahui lebih banyak lagi hal-hal yang tidak pernah saya tahu. [Susan Sie / Bandar Lampung]