Setelah patung dewa dipasang di singgasananya, ritual dilanjutkan dengan doa dan wewangian dupa. Biasanya berselang lima menit, singgasana itu akan bergerak. Dipegang dua orang, singgasana akan bergerak. Konon, digerakkan oleh dewa.
Jika Dewa Sam Tai Kong datang dan merestui acara itu, singgasana kemudian akan diam pada satu titik. Dalam pencarian Feng Shui untuk menentukan altar klenteng baru Leng Chun Keng di Jambi, baru-baru ini, ternyata sang dewa tidak muncul.
Urungnya kedatangan Dewa Sam Tai Kong bisa disebabkan berbagai faktor. Misalnya, sesaji kurang, tempat belum layak dihuni karena kotor atau masalah lainnya.
Saat ini tradisi tersebut sangat jarang dilakukan warga Tionghoa di Jambi. Padahal sejak dulu warga Tionghoa meyakini Feng Shui akan memberikan kebajikan. (*)
http://yinnihuaren.blogspot.com
Email dari: Lina Wang, Jambi