BUDAYA | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Selasa, 17 Mei 2011

TONGKAT BESI DIASAH MENJADI JARUM

Li Bai adalah seorang penyair tersohor dari dinasti Tang. Li Bai mendapat julukan sebagai "Dewa Penyair". Akan tetapi sewaktu usia belia, dia adalah seorang anak yang nakal dan malas.

Pelajaran sekolah pada masa itu kebanyakan mengenai sejarah dan keanekaragaman status sosial, yang cukup menyulitkan Li Bai. Maka Li Bai kecil yang tidak mau bersusah payah itu sering membolos pelajaran, asyik bermain diluar sekolah.

Pada suatu hari Li Bai kecil dibuat pusing dengan pelajaran yang tidak dia sukai. Dia lalu memutuskan melarikan diri dari kelasnya dan pergi ke tepi sungai yang ada di pinggiran kota.

Tempat itu sangat menyenangkan bagi Li Bai kecil. Di sana terdapat bunga yang indah, matahari yang cerah, bunyi air mengalir  dan kesemuanya ini terasa lebih menggairahkan daripada raut wajah Gurunya yang penuhi dengan jenggot putih.

Li Bai kecil berlari-lari bagaikan seekor burung kecil yang terbang ke langit biru. Pada saat itu, dia tiba-tiba melihat seorang nenek tua. Seluruh rambutnya putih, sedang asyik berjongkok di seberang sungai. Tangannya memegang sebatang besi yang panjang dan tebal.

Si nenek sedang asyik mengasah batangan besi  itu di atas batu yang kilap dan halus. Li Bai kecil sangat keheranan melihatnya dan bertanya, "Nenek sedang apa?"

"Oh, nenek sedang mengasah jarum," jawab nenek itu. "Mengasah jarum?!" kata Li Bai kecil dengan terkejut.

"Nenek mau mengasah tongkat besi sebesar ini menjadi sebuah jarum sulam? Sampai kapan jadinya?"

Nenek tua itu berkata pada Li Bai kecil, "Meskipun besi ini besar, tetapi dia tak akan bisa bertahan bila nenek tiap hari mengasahnya. Tiap hari akan mengecil sedikit, lama kelamaan pasti bisa menjadi sebesar jarum."

Mendengar perkataan nenek tua itu, Li Bai kecil tiba-tiba mengerti sesuatu, dia berpikir, "Oh iya, bila mengerjakan sesuatu dapat tekun seperti nenek tua ini, tidak takut susah, dengan sabar tiap hari mengerjakannya, maka sesulit apapun pasti bisa kita kerjakan. Belajar juga harus demikian."

Li Bai kecil akhirnya memberi hormat kepada nenek tua itu. Lalu dia berlari kembali ke kelasnya. Sejak itu Li Bai belajar dengan sungguh-sungguh, akhirnya menjadi seorang penyair yang hebat dan termashyur. (*)

http://yinnihuaren.blogspot.com
Email dari: Inara Lim, Singapore

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA