Pada suatu hari Zhuo Shu mengunjungi seorang temannya yang bernama Jenderal Zhuge Ke (baca chuke ge), untuk berpamitan sebelum dia memulai perjalanannya dari Jianye (kini bernama Nanjing) menuju ke kampung halamannya Huiji (kini bernama Shaoxing di propinsi Zhejiang). Zhuge Ke bertanya kepadanya kapan dia akan kembali dari kampung halamannya, dan Zhuo Shu menyebutkan tanggal dan waktunya.
Pada hari yang direncanakan Zhuo Shu tiba di Jianye, Zhuge Ke mengundang beberapa tamu. Dia meminta para undangan untuk tidak memulai acara perjamuan.
Zhuge Ke berkata, "Kita akan menunggu kedatangan Zhuo Shu sebentar lagi, dia pasti datang, saya sangat mengenalnya."
Para tamu kebingungan dan bertanya, "Huiji jaraknya seribu mil dari sini, selain itu ada banyak sungai dan danau yang memisahkan Huiji dan Jianye. Bagaimana mungkin Anda begitu yakin dia akan tiba hari ini?"
Baru saja undangan tersebut selesai mengungkapan unek-uneknya, Zhuo Shu tiba sesuai dengan waktu yang direncanakan. Para undangan sangat terkejut.
Biasanya Zhuge Ke akan mengatakan, "Tak peduli terhadap sebuah perjanjian (kontrak) ataupun pribadi seseorang, dia akan selalu akan memenuhinya. Sejauh ini Zhuo Shu selalu memegang perkataannya dan memenuhi janjinya, karena dia benar-benar hidup untuk 'menjadi jujur terhadap perkataannya'.
Ini seperti pemikiran Yuan Fu, seorang ahli pikir dari dinasti Song dalam bukunya tentang disiplin keluarga. "Segalanya yang dijanjikan harus dipenuhi. Seseorang harus memegang kesepakatan. Inilah yang dinamakan kepercayaan."
Disalin oleh: Chen Mei Ing