Setelah tiba di Jepang, sebelumnya, ia mempelajari ilmu kedokteran. Namun, beliau bertahap mendapai bahwa penyakit orang Cina bukan pada jasmaninya, tetapi pada jiwanya. Oleh itu, beliau memulai penciptaan sastra. Pilihan ini tidak hanya mengubah hidup Lu Xun, juga mempengaruhi pembangunan kesesasteraan modern China.
Pada bulan Agustus tahun 1909, Lu Xun kembali ke Cina dan bekerja sebagai guru di sekolah di Provinsi Zhejiang, kampung halamannya. Setelah revolusi demokrasi China, beliau juga menjabat dalam Departemen Pendidikan Republik China atas undangan Menteri Cai Yuanpei. Pada tahun 1918, Lu Xun menerbitkan sebuah cerita "Diari Orang Gila" di majalah "Pemuda Baru". Cerita ini merupakan cerita pertama dalam sejarah China yang ditulis dengan bahasa Mandarin modern dan merupakan dasar gerakan sastra baru di Cina. Setelah itu, Lu Xun berurutan menerbitkan banyak cerita yang mengkritik kegelapan sosial feodal dan adat lama feodalisme.
Pada awal tahun 1930, Lu Xun menjadi anggota "Persekutuan Gerakan Kebebasan China", kelompok politik rahasia yang dipimpin oleh Partai Komunis China. Ia juga menerbitkan "Saran tentang Federasi Penulis Sayap Kiri" dan menjadi pemimpin organisasi itu. Pada bulan Februari tahun 1931, lima orang anggota Federasi Penulis Sayap Kiri dibunuh oleh pengintai pemerintah Kuomintang karena mendukung aktivitas Partai Komunis China. Dengan perasaan yang sangat sedih, Lu Xun menulis beberapa karangan yang mengutuk kekerasan otoritas Kuomintang dan terus berjuang untuk revolusi sastra modern Cina.
Pada 19 Oktober tahun 1936, Lu Xun meninggal, puluhan ribuan orang turut pemakaman beliau. Wakil rakyat menutup sebuah bendera besar yang tertulis "jiwa bangsa Cina" ke atas kerandanya. [Mei Ing]