BUDAYA | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Selasa, 20 Desember 2011

THAI SIANG KAM YING PHIAN, HUKUM KARMA KEHIDUPAN (2)

Ada pula Dewa Sam Si bersemayam dalam raga manusia. Pada tiap hari keng sin, tatkala manusia sedang tidur, Dewa Sam Si naik ke atas langit untuk melaporkan hal ikhwal kedosaan. Pada hari rembulan gelap, Dewa Dapur juga melakukan hal yang sama.

Barangsiapa sudah pernah melakukan kedosaan : bagi yang besar kedosaannya akan ditetapkan dalam "Perhitungan Jauh", bagi yang kecil kedosaannya akan ditetapkan dalam "Perhitungan Dekat". Segala besar-kecil kedosaan itu berada dalam berbagai-bagai perihal. Barangsiapa menghendaki usia panjang, seharusnya suka menghindari segala macam kedosaan itu.

BAB IV. MENGUMPULKAN KEBAJIKAN

1. Majulah pada jalan yang searah kelogisan;
2. Mundurlah dari jalan yang melawan kelogisan;
3. Tiada menginjak jalan yang menyeleweng;
4. Tiada mengelabui pada saat gelap gulita;
5. Menimbun kebajikan dan kejasaan;
6. Menaruh kasih sayang pada segala makhluk;
7. Setia pada kaisar/raja dan bakti pada ayah-ibu;
8. Sayang pada adik dan hormat pada kakak;
9. Meluruskan diri sendiri dan melayani orang lain;
10. Mengasihani pada piatu dan membantu para janda;
11. Menghormati kaum tua dan memperhatikan para anak;
12. Tiada memusnahkan serangga dan tanaman;
12. Ikut berkasih-sayang pada orang lain yang tengah dalam keadaan buruk;
13. Ikut bersuka-ria pada orang lain yang tengah dalam keadaan bajik;
14. Membantu orang lain yang tengah dalam keadaan kepepet;
15. Menolong orang lain yang tengah dalam keadaan kritis;
16. Melihat orang lain beroleh bagaikan diri sendiri yang beroleh;
17. Melihat orang lain kehilangan bagaikan diri sendiri yang kehilangan;
18. Tiada menyebarkan keburukan orang lain;
19. Tiada menonjolkan kebaikan diri sendiri;
20. Memadamkan kejahatan dan mengembangkan kebajikan;
21. Menyingkirkan keserakahan dan mendapatkan kesederhanaan;
22. Mendapatkan penghinaan tiada menaruh rasa dendam;
23. Mendapatkan kepercayaan harus menyimpan rasa waspada;
24. Memberikan kebajikan tanpa mengharapkan pembalasan;
25. Memberikan segala sesuatu tanpa merasakan penyesalan.

BAB V. PEMBALASAN KEBAJIKAN

Yang disebut orang bajik:

Segala orang selalu menghormati, Thian selalu memberkati, Segala keberkatan selalu mengikuti, Segala kejahatan selalu menjauhi,

Para dewa selalu melindungi, Apa yang dilaksanakan selalu dapat kesuksesan, Sampai berhasrat menjadi dewa pun akan kewujudan.

Bilamana berhasrat menjadi tingkatan Dewa Langit, maka hendaknya menyelenggarakan 1.300 jenis kebajikan. Bilamana berhasrat menjadi tingkatan Dewa Bumi, maka hendaknya menyelenggarakan 300 jenis kebajikan.

BAB VI. ANEKA KEBURUKAN

1. Melakukan segala sesuatu yang sifatnya mematuhi kesalahan;
2. Melakukan segala sesuatu yang sifatnya menyimpangi kelogisan;
3. Menganggap kejahatan sebagai keterampilan;
4. Melakukan dengan tak segan-segan atas segala kedzaliman;
5. Melakukan sesuatu dengan jalan licin guna mencelakai orang bajik;
6. Melakukan sesuatu dengan jalan gelap guna mengelabui kaum keluarga;
7. Melakukan kecongkakan terhadap guru;
8. Mengkhianati pada kewajiban diri sendiri;
9. Mengelabui orang awam;
10. Menghasut rekan sepelajar;
11. Melakukan perilaku yang bersifat maya, fitnah, tipu, dan munafik;
12. Membongkar rahasia sanak saudara sendiri;
13. Melakukan kekerasan dan tidak menyimpan kesayangan;
14. Melakukan kekejaman dan keanehan untuk kepentingan diri sendiri;
15. Melakukan kebenaran atau kesalahan bukan pada tempatnya;
16. Melakukan pengkhianatan dan pelanggaran;
17. Menindas bawahan untuk mendapatkan pahala;
18. Menjilat atasan untuk mendapatkan pujian;
19. Menerima budi kebaikan tidak suka membalas kasih;
20. Selalu merenungkan tentang dendam kesumat;
21. Memandang rendah pada rakyat yang jujur;
22. Selalu mengacau untuk meributkan pemerintahan;
23. Memberikan jasa pahala pada yang tak benar;
24. Menghukum rakyat yang tak berdosa;
25. Membunuh orang lain untuk merampas harta kekayaan orang itu;
26. Menyingkirkan orang lain untuk merebut kedudukan orang itu;
27. Membunuh lawan yang tengah menyerah;
28. Menginjak kebenaran dan menyingkirkan para budiman;
29. Menindas para yatim dan mengancam para janda;
30. Menyimpang hukum dan menerima suap;
31. Memutarbalikkan perkara lurus untuk dibikin liku;
32. Memutarbalikkan perkara liku untuk dibikin lurus;
33. Memberatkan perkara yang ringan;
34. Memutuskan hukuman dengan disertai caci maki;
35. Tidak suka bertobat atas peri kesalahan;
36. Tidak suka melakukan peri kebajikan;
37. Menyeret orang lain agar berpadu dengan diri sendiri yang penuh kedosaan;
38. Menghalangi jalan kehidupan para nujum;
39. Mencaci dan mengejek pada kemuliaan para nabi;
40. Menindas pada kebenaran dan kebajikan;
41. Memanah burung yang sedang terbang dan menghalau binatang yang sedang lari;
42. Mencangkul ular yang sedang berteduh dan mengaburkan burung yang sedang mengaso;
43. Menyumbat jalan hewan dan meruntuhkan sarang burung;
44. Membuang anak unggas dan merusak telur burung;
45. Mengharap orang lain agar memperoleh kehilangan;
46. Merusak jasa baik orang lain;
47. Membahayakan orang lain untuk keselamatan diri sendiri;
48. Mengurangi penghasilan orang lain untuk keuntungan diri sendiri;
49. Menyodorkan yang buruk untuk diganti yang baik;
50. Melalaikan kedinasan untuk kepentingan diri sendiri;
51. Mencuri kepandaian orang lain;
52. Menyembunyikan kebaikan orang lain;
53. Mengembangkan keburukan orang lain;
54. Menyiarkan rahasia orang lain;
55. Menghamburkan kekayaan orang lain;
56. Memutuskan keakoran antara saudara orang lain;
57. Mengusik sesuatu yang dicintai orang lain;
58. Membantu orang lain untuk melakukan kejahatan;
59. Mengandalkan kecakapan untuk memamerkan kewibawaan;
60. Menghina orang lain agar diri sendiri mendapatkan kemenangan;
61. Merusak semi dan padi kepunyaan bapak tani;
62. Merusak pernikahan orang lain;
63. Mendadak kaya lalu menyombongkan diri;
64. Melepaskan diri sendiri dari kewajiban dengan tiada mengenal malu;
65. Mengaku-aku kebaikan namun menolak kesalahan;
66. Mengalihkan kemalangan dan mendorong kejahatan;
67. Membeli nama/kehormatan secara ilegal;
68. Menyimpan akal jahat di dalam hati;
69. Merusak kepandaian orang lain;
70. Melindungi kebodohan diri sendiri;
71. Menggunakan kewibawaan untuk memaksa dan mengancam;
72. Menggunakan kedzaliman untuk membunuh dan melukai;
73. Memotong kain tanpa kepentingan;
74. Menyembelih hewan tanpa kewajaran;
75. Menghambur dan membuang hasil bumi;
76. Mengacaukan dan meributkan sesama amanusia;
77. Merusak rumah tinggal orang lain;
78. Mengambil harta kekayaan orang lain;
79. Memecahkan bendungan dan menyulut api agar dapat menghancurkan wisma rakyat;
80. Mengacaukan rancangan baik orang lain agar dapat memusnahkan kejasaan orang itu;
81. Menghancurkan sarana hidup orang lain agar dapat menimbulkan kekurangan orang itu;
82. Melihat orang lain mendapatkan kebahagiaan, lalu mengaharapkan orang itu terisolasi;
83. Melihat orang lain mendapatkan kekayaan, lalu mengaharapkan orang itu tercerai-berai;
84. Memandang kecantikan orang lain, lalu menginginkan diperoleh untuk diri sendiri;
85. Meminjam kekayaan orang lain, lalu mengharpkan orang itu lekas-lekas mati;
86. Memohon tidak dikabulkan, lalu melakukan kutuk dan antipati;
87. Melihat orang lain menemui kasus/problem, lalu menuturkan keburukan orang itu;
88. Melihat orang lain memiliki cacat fisik, lalu menertawakan kecacatan orang itu;
89. Melihat kepandaian orang lain terpuji, lalu melakukan penindasan;
90. Menggunakan ilmu sishir agar orang lain mejadi gila;
91. Menggunakan obat tuba agar tanaman menjadi layu;
92. Melakukan kemurkaan terhadap guru;
93. Menimbulkan kontradiksi antara kakak yang lebih tua;
94. Memohon dan mengambil dengan jalan paksa;
95. Mengganggu dan merampas dengan jalan semena-mena;
96. Membegal dan menculik agar dapat menjadi kaya;
97. Mengggunakan akal licik agar dapat menaikkan pangkat;
98. Memberikan pahala dan hukuman dengan tidak adil;
99. Menikmati kesenangan sampai melampaui batas;
100. Menindas bawahan dengan jalan kejam;
101. Memberi ancaman pada orang lain;
102. Menggerutu pada Thian dan menyesal pada manusia;
103. Mencaci-maki pada angin dan hujan;
104. Mengadu-domba agar dapat menimbulkan kasus/perkara;
105. Mengusir sesama rekan dengan jalan yang tidak benar;
106. Menggunakan kata kepada istri yang mengandung sifat merendahkan;
107. Melanggar nasihat ayah dan ibu;
108. Melupakan yang lama tatkala bersua dengan yang baru;
109. Mengucapkan kata yang tidak sejalan dengan isi hati;
110. Melakukan keserakahan pada harta yang tidak sah;
111. Menipu dan mengelabui atasan;
112. Mengucapkan kata yang bersifat penuh kejahatan;
113. Memfitnah pada orang bijak;
114. Merusak nama baik orang lain dan mengaku diri sendiri melakukan kejujuran;
115. Mencaci-maki para dewa dan mengaku diri sendiri melakukan kebenaran;
116. Melepas orang yang patuh dan menerima orang yang melanggar;
117. Menjauhi kaum keluarga dan mendekati kaum asing;
118. Menunjuk pada langit dan bumi untuk membuktikan isi hati yang rendah;
119. Mengundang para dewa untuk menyaksikan perilaku yang dekil;
120. Merasakan kecewa pada barang yang telah diberikan; [Jasisca Wang / Jambi / Tionghoanews]

Bersambung ...

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA