BUDAYA | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Senin, 20 Agustus 2012

BAHAGIA MENJADI DIRI SENDIRI

Setiap orang hendaknya bersyukur atas anugerah yang diterimanya sebagai seorang manusia, menjadi makhluk yang memiliki tingkat tertinggi diantara makhluk-makhluk yang lain.

Kita harus menyadari bahwa tidak ada manusia yang dilahirkan dengan sempurna, masing-masing memiliki kekurangan. Tetapi kita hendaknya bersyukur, berbahagia menjadi diri sendiri, karena setiap orang pasti juga memiliki kelebihan, ini merupakan hadiah yang dianugerahkan kepada kita oleh Tuhan, harus berterima kasih dan menyayangi pemberian ini.

Mengenai halnya kekurangan, hal ini kita bisa menganggapnya sebagai pelajaran yang perlu kita gali dan kita pelajari .........

Berada di gunung, melihat gunung lain lebih tinggi

Sudah menjadi sifat kebanyakan manusia, tidak pernah menyayangi kelebihan diri sendiri, untuk menggalinya lebih dalam tetapi senantiasa melihat pada orang lain.

Merasa orang lain lebih dari dirinya, acapkali karenanya lalu timbul perasaan iri, timbul niat jahat dan tak jarang orang lalu menyalahkan Tuhan yang dianggap tidak adil.

Sebenarnya dirinya sendiri cukup tinggi karena berada di atas gunung, tetapi ia lupa, tidak menyadari dan hanya melihat di seberang sana ada gunung lain yang lebih tinggi!

* Bagaimana jadi diri sendiri?

Harus bisa menerima diri sendiri apa adanya dan ucapan ini kelihatannya tidak begitu sulit, namun kebanyakan orang tidak bisa mewujudkannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Ada tidak sedikit orang yang selalu  menganggap remeh diri mereka sendiri, selalu membenci dan tidak mempedulikan diri sendiri.

Senang membandingkan diri kita sendiri dengan orang lain, selalu merasakan yang didapatkan orang lain itu lebih baik, betapa beruntungnya mereka! Ia merasa kehidupan diri sendiri selalu berlangsung dengan tidak lancar dan tidak sesuai dengan keinginan diri sendiri, seolah-olah semua kemalangan selalu menimpa dirinya.

Seseorang yang tidak dapat menerima diri sendiri dengan apa adanya, menandakan orang tersebut kurang percaya terhadap dirinya sendiri, berada di atas gunung ini, ia akan melihat gunung lain lebih tinggi.
Sesungguhnya dengan tak henti-hentinya membandingkan, akan membawa banyak kerugian pada dirinya sendiri. Benda bernilai yang sudah ada dalam genggamannya akan dilepas semata didorong oleh keinginanya untuk menangkap sesuatu yang dianggapnya lebih berharga padahal belum tentu dapat digapainya.

Inner beauty, aset sangat berharga
Jika memakai kecantikan sebagai perbandingan, sesungguhnya hal tersebut sedikit banyak berasal dari pembawaan. Lagi pula sangat relatif sekali, tidak mudah untuk memberi nilai.

Hanya demi kecantikan jasmaniah yang berada di luar, banyak orang tidak segan-segan untuk bedah kosmetik, segalanya dilakukan secara ekstrim, akhirnya terbukti bahwa bedah kosmetik hanyalah menghabiskan uang dan merasakan siksaan, hasil yang didapat sangat terbatas sekali.

Dari pada membandingkan kecantikan, lebih baik membandingkan kepribadian, hubungan dengan sesama manusia, penyempurnaan diri setelah lahir, dan bisa diperoleh. Inner beauty, sebenarnya lebih tahan lama, juga lebih dihormati dan disukai oleh orang lain.

Jika memakai kekayaan sebagai perbandingan, lalu sesungguhnya sudah bisakah seorang konglomerat dianggap kaya ? Ataukah harus menjadi orang yang terkaya didunia baru disebut orang kaya ?
Perjalanan panjang yang tak henti-hentinya untuk mengejar kekayaan, kemungkinan belum sampai di tempat tujuan, sudah menemui ajalnya.

Daripada memakai kekayaan sebagai perbandingan, lebih baik memakai kebahagiaan itu sebagai perbandingan, itu barulah merupakan kekayaan yang sesungguhnya, kekayaan dalam batin yang kekal abadi.

Mengerti kegembiraan untuk berbagi, mengerti dengan kesenangan berbuat kebaikan kepada orang lain, kita tidak perlu mengumpulkan kekayaan yang berwujud (uang maupun benda), karena kebaikan dan kecantikan di dalam hati, barulah merupakan aset kita yang paling berharga.........

Sebenarnya, selalu membandingkan diri sendiri dengan orang lain, selalu merasakan tidak sebanding dengan orang lain, terus-menerus memukul semangat diri sendiri, patutkah hal ini dilakukan ?

Harus senang menjadi diri sendiri, menyadari diri kita juga memiliki kelebihan, yang merupakan hadiah yang dianugerahkan kepada kita oleh Sang Langit, harus berterima kasih dan menyayangi pemberian ini. Juga harus jelas bahwa pasti diri kita sendiri juga mempunyai kekurangan, hal ini kita anggap saja sebagai pelajaran yang perlu kita gali dan kita pelajari selama hidup.

Ayo kita membandingkan diri kita sendiri, membandingkan diri kita yang hari ini dengan yang kemarin, apakah diri kita sudah mendapat suatu kemajuan ? Apakah diri kita sudah lebih mendekat kearah suatu taraf kebahagiaan ?

Dengan daya upaya yang terkumpul dari hari ke hari, kita pasti akan bisa memiliki diri kita sendiri yang lebih baik, hal tersebut juga merupakan semacam prestasi.  

Bicara dengan sejujurnya, mungkin saya tidak secantik orang lain, tetapi diri saya bersih dan segar, merupakan semacam keelokan yang lain.

Saya dilahirkan di dunia ini, pasti mendapatkan restu dari Sang Langit, maka saya harus lebih menyayangi diri sendiri, membiarkan diri kita memancarkan cahaya yang lebih terang, untuk menyinari sudut gelap dari jiwa yang bersedih.

Mungkin kekayaan saya sangat jauh bila dibandingkan dengan orang lain, namun hal ini bukan masalah bagi saya, karena saya tidak mengejar nama dan keuntungan, saya cukup puas dan bersenang hati akan apa yang saya peroleh, saya mempunyai kekayaan batin yang berlimpah, tidak akan menderita kekosongan jiwa seperti yang umumnya dialami orang-orang yang mengejar nama dan kepentingan; pada akhirnya mereka akan mendapatkan bahwa selama ini apa yang mereka kejar adalah kosong, tak berarti sama sekali.

Saya selalu berusaha untuk bekerja dengan serius, mengembangkan kasih yang berada dalam hati, berbuat baik terhadap orang lain. Saya, senang dan gembira menjadi diri sendiri. [Betty Sang / Palembang]
Silahkan klik menu kategori lain di bawah ini:

http://berita.tionghoanews.com
http://internasional.tionghoanews.com
http://budaya.tionghoanews.com
http://kehidupan.tionghoanews.com
http://kesehatan.tionghoanews.com
http://iptek.tionghoanews.com
http://kisah.tionghoanews.com

Atau ngajak teman Tionghoa anda ikut gabung disini http://www.facebook.com/chinese.indo bersama ribuan teman Tionghoa lainnya.

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA