Garam adalah rasa yang paling penting dalam hidangan apapun dan tidak ada bumbu lain yang dapat menggantikannya. Orang-orang di China utara khususnya, lebih menyukai makanan asin. Asinan acar yang akan dimakan pada hari-hari musim kering dan musim dingin jika sayuran segar langka dan mahal. Saat ini Asinan acar masih merupakan menu sarapan favorit.
Ada dokumentasi tekstual yang luas mengenai pembuatan garam dalam peradaban Tionghoa kuno, yakni pada abad ke empat SM. Pada waktu itu, industri garam sudah berkembang dengan baik, dan asal mulanya tentu kembali ke masa yang jauh lebih awal.
Garam sangat penting untuk kelangsungan hidup, dimana pada masa lalu diperdagangkan setiap onsnya dengan emas, dan menjadi penyebab peperangan yang pahit. Pada awal Dinasti Han Barat (206SM-24M) keponakan kaisar, yang banyak diwarisi dengan tanah subur yang kaya garam, memberontak terhadap kaisar. Pemberontakan itu telah ditekan dan sejak saat itu dibuatlah peraturan yang memonopoli penjualan garam.
* Sekilas tentang Industri Garam
Jejak pemujaan agama yang berhubungan dengan produksi garam adalah secara konsisten ditemukan di Sichuan, dan ada banyak cerita rakyat yang berkaitan dengan garam. Banyak kota kecil yang makmur berkembang di sekitar sumber mata air asin selama abad terakhir.
Zigong, ²ibukota garam³ provinsi Sichuan, memiliki sebuah museum menarik yang dikhususkan untuk sejarah industri garam, dan di berbagai bagian awal pabrik sekarang dipergunakan sebagai monumen industri.
Teknik pengeboran mata air asin yang lebih maju - dikembangkan disini sejak sekitar tahun 1000 Masehi - adalah salah satu prestasi besar dalam sejarah teknologi China. Teknik pembuatan garam yang dijalankan di pabrik yang masih beroperasi itu hampir identik dalam prinsip-prinsip dasar yang tercermin dari sisa penggambaran paling awal teknik penggaraman dari abad kedua Masehi.
* Pemujaan Garam
Garam sebenarnya dipuja di Daerah Otonomi Xinjiang Uygur di barat laut Cina. Hal ini diyakini memiliki kekuatan magis dan dapat merubah nasib.
Dalam upacara pernikahan, seorang imam mencelupkan sepotong "nang" (kue dadar garing khas Uygur) ke dalam air garam dan memberikan kepada pengantin baru untuk berbagi, melambangkan sumpah janji pengantin baru untuk tinggal bersama-sama dalam keadaan suka maupun duka.
Ketika dihadapkan dengan konflik atau perbedaan pendapat, orang Uygur sering menggunakan garam atau "nang" asin untuk mengambil sumpah. Ketika orang-orang dipermalukan, mereka menggunakan garam untuk mengutuk mereka yang telah mempermalukannya. Adalah pantangan untuk membuang sisa makanan asin disembarang tempat, terutama di tempat-tempat yang sering dikunjungi oleh orang.
Mengocok wadah labu garam kering adalah cara yang halus untuk menyingkirkan tamu yang tidak dikehendaki. Garam adalah hadiah terbaik di acara berbahagia seperti upacara pernikahan. Garam adalah hadiah pertunangan yang sangat diperlukan dari pengantin pria kepada keluarga pengantin wanita. Garam atau wadah garam harus dipindahkan ke sebuah rumah baru tiga hari sebelum keluarga pindah menempati rumah tersebut karena diyakini membawa kemakmuran dan keberuntungan yang bagus bagi keluarga.
Tali pusar bayi yang baru lahir dipotong diatas balok garam kristal. Ini dimaksudkan untuk meningkatkan bakat sang bayi dan sifat dasar yang baik. (Liang Hwat)