BUDAYA | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Senin, 20 Mei 2013

KECANTIKAN BERTAHAN LAMA

Seorang sastrawan Rusia mengatakan, "Anak yang cantik disenangi semua orang, tetapi orang yang menyayangi anak yang jelek barulah benar-benar menyayangi anak". 

Semua orang punya sifat hati yang suka akan keindahan, terhadap anak yang cantik, biar tidak saling mengenal juga akan timbul rasa suka, tak bisa menahan diri ingin memujinya, ingin menimangnya. Tapi terhadap anak yang jelek, yang kita tidak kenal, akan merasa acuh tak acuh serta menjauhi.

Walau orang mengatakan tidak bisa menilai seseorang dari penampilan luar, namun wajah yang cantik memang benar dapat mempengaruhi perasaan, sikap dan perilaku kita terhadap seseorang. "Kecantikan adalah sebuah surat jalan". 

Ini adalah kenyataan yang kerap terjadi di kalangan orang dewasa, walau ternyata tidak baik. Pada umumnya orang yang berwajah cantik lebih mendapat kesan baik dan diterima, melakukan perkerjaan lebih mudah. Bahkan dalam perdebatan, orang yang cantik lebih mudah meraih kemenangan, tingkat menyakinkan orang juga lebih tinggi. 

Di tengah pergaulan masyarakat, orang yang memiliki daya tarik relatif lebih bebas dan percaya diri; dalam pekerjaan, yang berparas lebih unggul, prestasi kerjanya akan lebih mendapat pengakuan, dalam hal pelayanan, peningkatan jenjang dan aspek lainnya, mereka akan mendapat prioritas khusus.

Orang yang berwajah cantik dan memiliki daya tarik lebih disenangi orang dibandingkan dengan orang yang tidak cantik dan tidak memiliki daya tarik. Lahir dengan wajah cantik memang adalah suatu keberuntungan, namun hal apapun juga mempunyai dua sisi positif dan negatif, fungsi kecantikan juga memiliki batas .

Orang yang cantik sering kali dimabukkan dan terlena oleh kecantikannya sendiri, pada masa muda kehidupannya akan sangat nyaman, sering mendapat pujian dan perlakuan istimewa dari orang lain, sangat mudah mendapatkan sesuatu yang diinginkan, membuat mereka tidak punya suatu dorongan untuk mengembangkan kemampuannya. 

Dengan demikian, ketika mereka sudah benar-benar terjun ke masyarakat, dimana perlu secara mandiri menghadapi kehidupan dan pekerjaan, maka sering kali akan terasa tidak memiliki kemampuan sesuai kebutuhan; sewaktu kecantikan semakin pudar termakan usia, wajah yang cantik menjadi tua, ketika sudah tidak lagi mendapat pujian dan sanjungan, mereka akan merasa semakin kesepian dan sedih.

Di zaman Tiongkok kuno ada pepatah mengatakan, "Orang cantik pendek umur" dan "orang cantik sumber bencana", dengan memiliki wajah yang cantik tidak berarti pasti senang dan bahagia, mungkin saja ia akan menjadi rintangan atau masalah pelik dalam kehidupan seseorang. Wajah yang cantik membuat orang terpesona. 

Sejak dulu hingga kini, para ahli filsafat selalu memikirkan masalah yang berkaitan dengannya; para novelis romantis selalu mengangkat kisah-kisah yang melukiskan tentang hal ini; bahkan ada beribu-ribu pria dan wanita secara gila menghabiskan banyak uang, menahan rasa lapar, menahan penderitaan operasi dan sebagainya, hanya demi mengejar kecantikan.

Namun bunga indah mudah layu, kecantikan mudah pudar. Kecantikan yang bersifat permukaan bagaikan sekuntum bunga yang tidak bisa bertahan lama. Apalagi bagi orang yang kotor bathinnya, kecantikan di permukaan bahkan lebih mudah sirna. 

Karena sekali orang telah melihat jelas sifat aslinya yang bagaikan, "Emas di permukaan, benda busuk bersarang di dalamnya", maka mereka akan segera menjauhi bahkan membenci orang yang selalu mengutamakan penampilan luar. 

Oleh karena itu, wajah cantik juga harus disertai kebijakan, pengetahuan, keahlian, kemampuan dan kualitas, untuk membuat bunga cantik mekar dengan lebih indah, dan bertahan lebih lama.

Sekalipun seseorang dilahirkan dengan wajah yang biasa biasa saja, jika dia dengan tekun belajar terus, meningkatkan diri sendiri dalam berbagai aspek, memupuk kebajikan dan kesabaran, dia juga pasti mempunyai daya tarik, penuh dengan pancaran cahaya. Karena pengetahuan dan moral yang luhur akan menambah daya tarik internal, kemudian terwujud di permukaan, membuat individu memiliki kharisma yang tak tertaklukkan oleh orang lain.

Mungkin karena aku seorang wanita kecil yang berpenampilan biasa biasa saja, aku merasa apa yang dikatakan oleh Goethe sangat tepat, " Kecantikan luar hanya dapat menyenangkan sesaat, kecantikan dari dalam barulah dapat bertahan lama tidak pudar." [Ernawati H / Medan]

***
Mari kita bersama-sama dukung Tionghoanews dengan cara kirim berita & artikel tentang kegiatan & kejadian Tionghoa di kota tempat tinggal anda ke alamat email: tionghoanews@yahoo.co.id

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA