BUDAYA | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Sabtu, 18 Agustus 2012

KESABARAN

Selama ribuan tahun kebudayaan Dewata, orang bijaksana berusaha keras mengajarkan orang untuk bersikap toleran dan pemaaf, terhadap penghinaan, dan bersabar merupakan tanggung jawab besar, sehingga menciptakan sebuah nilai yang berharga yaitu "Budaya kesabaran."

Disertai dengan kesabaran dan tutur kata yang baik orang yang bagaimana pun jahat dan tidak berpengertian, maka pasti akan merasa malu dan tidak akan melanjutkan permasalahannya lagi.

Sehingga masalah yang sebesar apa pun pasti dapat diselesaikan jika kita mempunyai niat yang baik juga kesabaran dan toleransi yang tinggi. Selanjutnya baru kita bisa menjelaskan semua masalah dengan tenang dan ramah.

Menyampaikan pikiran dan kata-kata bajik, saya percaya bahkan orang yang paling angkuh sekali pun akan berubah dan membuat kejengkelan dan konflik terbesar mencair. Janganlah kita anggap remeh dan melupakan kekuatan luar biasa dari kebajikan dan kesabaran.

Ada sebuah pepatah tentang Kesabaran :

Jika orang kaya dapat sabar, mereka akan mengabadikan leluhurnya.

Jika orang miskin dapat sabar, mereka akan mulia.

Jika ayah dan anak dapat sabar, sang anak akan berbakti pada orangtuanya dan ayahnya dapat menjadi orangtua yang menyayangi anaknya.

Jika saudara dapat sabar, mereka akan memperlakukan satu sama lain dengan kebenaran dan ketulusan.

Jika teman dapat sabar, persahabatan mereka akan bertahan.
 Jika suami dan istri dapat sabar, hubungan mereka akan harmonis.

Di tengah-tengah kesengsaraan, mereka yang dapat bersabar diejek dan ditertawakan oleh orang lain. 

Tapi, sekali seseorang telah dapat mengatasi penderitaan, orang-orang yang mencemooh dan menertawai     akan menjadi malu. 

Sebenarnya diantara manusia, engkau berbuat baik kepada saya, maka saya akan berbuat lebih baik lagi kepadamu. Pada dasarnya itulah sifat manusia. Jika dengan kejahatan membalas kejahatan, dengan kebencian membalas kedengkian dan saling menyakiti, maka hanya akan memperdalam kontrakdiksi kebencian tersebut dan tidak dapat memecahkan masalah yang mendasar.

Setelah menghadapi masalah seharusnya yang pertama-tama kita lakukan adalah intropeksi diri sendiri. Walaupun pihak lawan benar atau salah, pertama yang harus kita lakukan adalah mengalah, mundur selangkah, dengan hati tenang dan tutur kata yang baik menjelaskan permasalahannya. [Rinni Tjia / Tanjung Pandan]

KLIK MENU LINKS

http://berita.tionghoanews.com
http:/internasional.tionghoanews.com
http://budaya.tionghoanews.com
http://kehidupan.tionghoanews.com
http://kesehatan.tionghoanews.com
http://iptek.tionghoanews.com
http://kisah.tionghoanews.com
.

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA