BUDAYA | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Senin, 14 Februari 2011

SAN GU MAO LU

Pada abad ketiga Masehi, Tiongkok yang berada dalam kondisi bergolak, diperintah oleh pemerintah tiga negeri, yaitu negeri Wei di bagian utara, negeri Shu di bagian barat daya, dan negeri Wu di bagian tenggara. Antara ketiga negeri tersebut, negeri Shu adalah negeri yang paling lemah.

Demi mencapai cita-citanya untuk menyatukan wilayah Tiongkok, raja negeri Shu, yaitu Liu Bei, tidak jemu-jemu pergi ke mana-mana tempat untuk mencari cendekiawan yang pandai dan bijaksana yang dapat membantunya mengalahkan musuhnya. Bila terdengar ada seorang pria bernama Zhuge Liang di kabupaten Longzhong (di provinsi Hubei pada waktu ini), yang memiliki bakat cemerlang di bidang militer, beliau pun melahirkan hasrat untuk mengundang beliau menjadi penasehat militernya.

Pada tahun 207 Masehi, dengan ditemani dua orang "sahabatnya", yaitu hulubalang Guan Yu dan Zhang Fei, Liu Bei pun berangkat ke kabupaten Longzhong untuk mengunjungi Zhuge Liang. Namun, kebetulan, Zhuge Liang tidak ada di rumah. Maka, dengan perasaan penuh kecewa, mereka terpaksa pulang ke negeri Shu.

Tidak lama kemudian, Liu Bei lagi pergi ke Longzhong untuk mengunjungi Zhuge Liang. Namun, beliau diberitahu bahwa Zhuge Liang telah keluar mengembara, dan tidak tahu bila ia akan balik. Kali ini, Liu Bei telah meninggalkan satu catatan untuk menjelaskan tujuan kedatangannya.

Beberapa hari kemudian, Liu Bei lagi pergi ke Longzhong untuk mengunjungi Zhuge Liang tanpa mempedulikan nasihat Guan Yu dan Zhang Fei. Kali ini, Zhuge Liang ada di rumah, tetapi beliau sedang tidur dengan lena. Liu Bei menyuruh Guan Yu dan Zhang Fei menunggunya di luar pintu, dan beliau sendiri berdiri di tepi ranjang Zhuge Liang, menunggu ia bangun.

Ketika melihat Liu Bei berada di depan kasurnya, Zhuge Liang yang baru bangun dari tidur itu, merasa sangat terharu. Maka, kedua mereka pun duduk semeja untuk bertukar pandangan secara terbuka mengenai situasi saat di Tiongkok. Zhuge Liang sangat menghargai ambisi luhur serta bakat Liu Bei. Akhirnya, ia setuju untuk menjadi penasihat negeri Shu.

Maka, dengan bantuan Zhuge Liang, negeri Shu telah kalah dalam sekian banyak peperangan. Malahan, ia terus berkembang sehingga sebanding dengan negeri Wei dan negeri Wu.

Catatan Keterangan:

Peribahasa "San Gu Mao Lu" atau "Tiga Kali Berkunjung ke Rumah Beratap Jerami" ini, berasal dari kisah tentang raja negeri Shu, yaitu Liu Bei mengundang Zhuge Liang menjadi penasehat militernya. Ia membawa arti, berusaha berulang kali dengan penuh keikhlasan untuk bantuan seseorang yang berbakat, akan berhasil akhirnya. [Mei Ing]

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA