Meskipun diasingkankan, rasa cinta beliau terhadap Negeri Chu tidak terpengaruh langsung. Selama tersebut, ia telah menciptakan banyak sajak yang penuh dengan unsur patriotik. Antaranya, 25 buah sajak yang dihasilkannya itu masih populer hingga kini. Sajak "Li Sao" adalah sajak yang paling terkenal yang pernah dibuat oleh beliau.
Dalam sajak ini, Qu Yuan mengutuk praktek memberi dan menerima suap, tidak menghiraukan hukum dan berbagai kejahatan lain, yang memperlihatkan semangat patriotik beliau yang lebih mengutamakan kepentingan negeri.
Pada tahun 278 sebelum Masehi, Negeri Chu dihancurkan pemerintah Negeri Qin. Bila mendengar berita tersebut, Qu Yuan telah membunuh diri dengan terjun ke Sungai Miluo. Hari tersebut adalah hari ke-5 bulan kelimai menurut kalender Cina. Kini, hari tersebut disambut sebahagai hari Pesta Perahu Naga. Mengadakan turnamen perahu naga pada hari ini suda menjadi tradisi, tidak hanya di Cina, bahkan di beberapa negara di sekitar China.
Menurut cerita, ketika melihat Qu Yuan terjun ke dalam sungai, nelaya-nelayan segera mendayung perahu mereka ke tempat itu untuk menyelamatkan beliau. Namun, mereka gagal. Pada hari ini, orang Cina juga makan ketupat karena nelayan-nelayan tersebut gagal SAR Qu Yuan. Hhari demi hari mereka menunggu, jasad beliau masih belum ditemukan. Jadi penduduk Negeri Chu memukul gendang dan melemparkan ketupat ke dalam sungai agar naga, ikan dan udang tidak mengganggu jasad Qu Yuan.
Disalin oleh: Mei-ing
ARTIKEL YANG BERKAITAN
- MEI YIQI, PRESIDEN ABADI UNIVERSITAS TSINGHUA
- SIMA QIAN, MENCATAT SEJARAH AGUNG PERTAMA DI TIONGKOK
- FENG YUXIANG, PAHLAWAN PERANG ABAD 20 TIONGKOK
- YUAN SHAO, PENGUASA UTARA ZAMAN TIGA NEGARA TIONGKOK KUNO
- NIE ER, KOMPONIS PENCIPTA LAGU KEBANGSAAN CHINA
- HUANG TAIJI, KAISAR KEDUA DINASTI QING
- ZHOU YU, PENASEHAT MILITER PERTAMA ZAMAN TIGA NEGARA
- YANG GENSI, PAHLAWAN PERANG TIONGKOK DI KOREA
- MAO ZEDONG, PENDIRI NEGARA REPUBLIK RAKYAT CINA
- ZHANG ZIZHONG, PAHLAWAN PERANG TIONGKOK VS JEPANG