BUDAYA | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Selasa, 25 Januari 2011

QU YUAN, PENYAIR PATRIOTIK CHINA YANG TERKENAL

Qu Yuan (340-278 sebelum Masehi) dilahirkan dalam keluarga bangsawan di negeri Chu. Ketika baru berusia 20 tahun, beliau sudah menjadi pejabat senior dan sangat dipercaya oleh Raja Huai. Konon, ia bisa masuk ke istana kapan saja untuk berdiskusi dengan beliau untuk mengeluarkan perintah, dan juga dapat bertemu dengan utusan dari negeri-negeri lain sebagai wakil beliau. Jadi, ia dikatakan pernah menjadi pejabat yang paling penting dalam pemerintah pada suatu ketika dahulu. Namun, karena difitnah oleh bangsawan lain, akhirnya ia diasingkankan oleh Raja Huai.

Meskipun diasingkankan, rasa cinta beliau terhadap Negeri Chu tidak terpengaruh langsung. Selama tersebut, ia telah menciptakan banyak sajak yang penuh dengan unsur patriotik. Antaranya, 25 buah sajak yang dihasilkannya itu masih populer hingga kini. Sajak "Li Sao" adalah sajak yang paling terkenal yang pernah dibuat oleh beliau.

Dalam sajak ini, Qu Yuan mengutuk praktek memberi dan menerima suap, tidak menghiraukan hukum dan berbagai kejahatan lain, yang memperlihatkan semangat patriotik beliau yang lebih mengutamakan kepentingan negeri.

Pada tahun 278 sebelum Masehi, Negeri Chu dihancurkan pemerintah Negeri Qin. Bila mendengar berita tersebut, Qu Yuan telah membunuh diri dengan terjun ke Sungai Miluo. Hari tersebut adalah hari ke-5 bulan kelimai menurut kalender Cina. Kini, hari tersebut disambut sebahagai hari Pesta Perahu Naga. Mengadakan turnamen perahu naga pada hari ini suda menjadi tradisi, tidak hanya di Cina, bahkan di beberapa negara di sekitar China.

Menurut cerita, ketika melihat Qu Yuan terjun ke dalam sungai, nelaya-nelayan segera mendayung perahu mereka ke tempat itu untuk menyelamatkan beliau. Namun, mereka gagal. Pada hari ini, orang Cina juga makan ketupat karena nelayan-nelayan tersebut gagal SAR Qu Yuan. Hhari demi hari mereka menunggu, jasad beliau masih belum ditemukan. Jadi penduduk Negeri Chu memukul gendang dan melemparkan ketupat ke dalam sungai agar naga, ikan dan udang tidak mengganggu jasad Qu Yuan.

Disalin oleh: Mei-ing

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA