Ini adalah perasaan-perasaan yang jika dipelihara di dalam kehidupan kita, maka hidup akan menjadi indah. Kuncinya ada di perasaan cukup. Perasaan cukup bukanlah perasaan pesimis yang membuat kita tidak bergerak maju. Berubah menjadi lebih baik adalah sebuah pilihan bukan tuntutan.
Berlakulah lembut kepada diri sendiri, berhenti mengatakan "Saya harus maju", tapi berkatalah "Saya memilih untuk maju". Ucapkan kalimat-kalimat yang memancarkan kedamaian ke diri sendiri. Segala kebaikan yang diberikan berlimpah ke dalam diri ini, dengan sendirinya akan terpancar keluar.
Ingatlah, segala sesuatu akan memutuskan untuk menjadi lebih baik ketika dia tahu bahwa dia dihargai. Ini terjadi pada air, Masaru Emoto melakukan penelitian ini dan menuangkan hasil penelitiannya dalam buku. Kita tahu banyak benda dan tentu saja mahluk hidup mengandung molekul air di dalam tubuhnya. Barangkali molekul-molekul air di dalam diri kitalah yang menjadikan kita semua lebih indah, lebih baik, lebih hidup lagi ketika dihargai.
Orang lain punya hak mengatakan apa saja kepada kita, ingatlah apapun yang dikatakannya, dia hanya sedang memberitahukan isi pikirannya, bukan sedang memberikan label kepada kita. Jika dia sedang mengatakan keburukan maka sesungguhnya pikirannya sedang berisi keburukan, jika dia sedang mengatakan kebaikan maka artinya pikirannya sedang diisi dengan kebaikan. Ini tidak ada hubungannya dengan kita. Kita adalah diri kita sendiri.
Katakan kepada diri sendiri, "Saya adalah saya. Sayalah yang memilih apa yang baik buat saya dan tidak. Sayalah yang menentukan apa yang boleh berdiam dalam diri saya ataupun tidak. Saya memilih untuk menjadi diri saya sendiri. Saya kenal dengan baik diri saya. Saya menerima dan menghargai diri saya seutuhnya." [Astono Kiong / Medan]
***
Mari kita bersama-sama dukung Tionghoanews dengan cara kirim berita & artikel tentang kegiatan & kejadian Tionghoa di kota tempat tinggal anda ke alamat email: tionghoanews@yahoo.co.id