BUDAYA | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Sabtu, 02 Februari 2013

CONFUCIUS DAN ADAT ISTIADAT

Confucius atau Kong zhi merupakan guru besar bagi bangsa Tiongkok yang memberikan landasan filsafat dan budaya serta adat istiadat yang hingga sekarang masih melekat di hati banyak Huaren (Tionghua). Lahir pada tahun 551 BC dan meninggal tahun 479 BC di negara bagian Lu (Qufu propinsi Shan dong sekarang). Nama Tionghua-nya adalah Kong Qiu dan keturunan bangsawan.

Beliau pula yang memulai mengajarkan secara terbuka kepada siapapun tanpa memandang asal usul seseorang. Masa hidup beliau adalah masa dinasti Zhou merosot dan para tuan tanah serta bangsawan menguasai negara-negara bagian. Masa itu pula adat istiadat diremehkan dan moral yang merosot. Confucius mengajarkan kebajikan dengan harapan bisa membawa perubahan pada masa yang kacau itu.

"Kasihilah Sesamamu. Jangan lakukan perbuatan terhadap orang kalau engkau juga tidak suka di perlakukan seperti itu -Confucius
Filsafat Confucius didasarkan pada pendidikan moral masing-masing individu. Ia selalu mendorong org untuk berbuat baik dan mempengaruhi orang lainnya. Dalam Lun Yu, Confucius menekankan kata-kata REN yang artinya kebajikan. Arti kata Ren sendiri adalah "Kasihilah Sesamamu. Jangan lakukan perbuatan terhadap orang kalau engkau juga tidak suka di perlakukan seperti itu" Serta keinginan utk mengembangkan diri maupun sesama kita. Selain itu juga membahas LI atau tata krama atau juga adat istiadat. Confucius (dalam LUN YU) sendiri beranggapan bahwa adat istiadat dan kebajikan itu tidak dapat dipisahkan. Confucius menerangkan kepada muridnya Yan Yuan mengenai definisi kebajikan sbb:

"Menguasai Diri serta mengikuti adat istiadat artinya adalah berbuat baik, Jika tidak sesuai dengan adat istiadat jangan didengarkan. Jika tidak sesuai dengan adat istiadat jangan diucapkan. Jika tidak sesuai dengan adat istiadat jangan dilakukan -Confucius,"Lunyu"

Dan ketika membahas kewajiban seorang anak, Confucius menjelaskan

"Selama orangtuamu masih hidup, taatilah adat istiadat dalam mengasihi mereka, setelah mereka meninggal, taatilah adat istiadat dalam menguburkan mereka, taatilah adat istiadat dalam memberikan persembahan kepada mereka"- Confucius

Jadi disini bisa dilihat bahwa selain bicara REN, Confucius juga bicara adat istiadat. Yang mana keduanya merupakan hubungan yang amat penting dalam membina kebajikan. (Oleh: Huang Di, Jakarta)

Teks Iklan !

Pasang iklan baris usaha anda dibagian bawah artikel ini, dengan cara kontak email Tionghoanews

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA