BUDAYA | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Jumat, 21 September 2012

PENTAHBISAN TARZEN

Yuanqi ditahbiskan menjadi bhiksu Buddha pada masa Dinasti Tang pada tahun 683. Setelahnya beliau berkunjung secara resmi ke Guru Anguo, dan kemudian pindah ke Longwu di Gunung Tai untuk bermeditasi jauh dari masyarakat.

Suatu hari, seorang pria memakai topi yang tinggi bernama Tarzen pergi dengan rombongan untuk mengunjungi Bhiksu Yuanqi. Dia bertanya kepada Yuanqi, " Guru yang terhormat, apakah anda mengenal saya?" Bhiksu menjawab,"Semua manusia adalah sama dan sederajat, dan saya memperlakukan semua orang sederajat."

Tarzen menjawab,"Saya adalah dewa yang membawa kehidupan dan kematian kepada manusia, bagaimana mungkin anda memperlakukan saya seperti layaknya manusia biasa?" Yuanqi menjawab."Saya tidak dilahirkan, bagaimana anda dapat menentukan kematian saya ? Tubuh saya menempati ruang kosong, bagaimana anda dapat merusak ruang kosong ?" Maka Tarzen kemudian menyembah bhiksu tersebut dan berkata,"Saya pintar dan lurus, saya lebih bagus dibandingkan dengan yang lain. Saya harap Guru akan menahbiskan saya dan menyelamatkan saya dari roda reinkarnasi."

Yuanqi duduk tegak dan menjawab dengan serius, "Sebelum saya menahbiskan anda, ada lima aturan. Dapatkah anda melepaskan nafsu birahi ?" Tarzen menjawab, "Saya telah menikah dan memiliki isteri." Bhiksu berkata, "Saya tidak bermaksud begitu. Maksud saya anda tidak seharusnya memiliki pikiran nafsu birahi." Tarzen menyembah dan berkata, "Ya, saya akan melepaskan pikiran nafsu birahi saya."

Kemudian bhiksu bertanya, "Dapatkah anda tidak mencuri apapun ?" Tarzen menjawab, "Mengapa saya harus mencuri sesuatu jika saya memiliki segalanya ?" Bhiksu menjawab, "Saya tidak bermaksud begitu. Maksud saya adalah anda tidak seharusnya memberkahi orang orang yang bersalah hanya karena mereka menyembah anda, atau memberikan kesulitan bagi orang orang baik hanya mareka mereka tidak menyembah anda." Tarzen menyembah dan berjanji, "Ya, saya akan mematuhi instruksi anda."

Kemudian bhiksu bertanya, "Dapatkah anda tidak membunuh?" Tarzen berkata, "Saya memiliki wewenang untuk menentukan kehidupan dan kematian orang, bagaimana saya tidak membunuh orang ?" Bhiksu menjawab, "Itu bukan maksud saya. Maksud saya adalah anda tidak seharusnya membunuh orang yang tidak bersalah, anda tidak seharusnya membunuh orang secara tidak disengaja atau membunuh orang baik hanya karena mereka berada di dalam satu kelompok dengan orang jahat." Tarzen menyembah dan menjawab, "Ya saya berjanji."

Bhiksu melanjutkan, "Dapatkah anda tidak berbohong ?" Tarzen menjawab, "Saya adalah dewa yang lurus, bagaimana mungkin saya berbohong ?" Bhiksu menjawab, "Saya tidak bermaksud demikian, maksud saya dapatkah anda menjaga kata-kata anda sesuai dengan keinginan Langit selamanya ?" Tarzen menyembah dan menjawab, "Ya saya berjanji."

Bhiksu kemudian bertanya, "Dapatkah anda berjanji tidak minum alkohol ?" Tarzen menyembah dan berkata, "Ya, saya berjanji."

Bhiksu kemudian berkata, "Ini adalah dasar aturan ajaran Buddha."

Akhirnya Tarzen berkata, "Saya mendapat manfaat dari ajaran anda. Sebagai balasannya saya akan menggunakan kekuatan saya untuk melakukan sesuatu bagi anda, untuk membantu membuat orang-orang yang tidak percaya pada ajaran Buddha, sehingga mereka percaya." Bhiksu menolak tawarannya, tetapi Tarzen bersikeras. Akhirnya bhiksu berkata," Tidak ada satupun pohon tumbuh di sekeliling Kuil Pegunungan Timur. Dapatkah anda memindahkan pohon pohon di pegunungan utara ke pegunungan timur ?"

Tarzen berkata, "Baiklah, malam ini aka nada suara keributan, saya harap anda tidak kaget," Kemudian Tarzen menyembah dan pergi. Bhiksu melihat Tarzen berjalan dengan anggun seperti layaknya kaisar dan menghilang di antara awan awan yang berwarna-warni dan bendera yang berkibar.

Terjadi badai pada malam tersebut, dan seperti yang dijanjikan, ditemukan semua pohon pinus dan cemara di Batu Utara telah berpindah ke Pegunungan Timur. Pohon-pohon tersebut sangatlah kokoh selayaknya telah tumbuh di sana dalam waktu yang lama.

Yuanqi memberitahukan kepada pengikutnya pata tahun keempat dari Kaiyuan, "Saya telah tinggal di Kuil Pegunungan Timur dalam waktu yang lama, anda dapat membangun kuil baru yang lebih besar lagi setelah saya mangkat," kemudian beliau mangkat secara damai. [Selvia Zheng / Gorontalo]

EMAIL KAMI

Anda juga bisa mengirim berita Tionghoa atau artikel lain untuk tampil dalam situs ini, dengan cara kirim ke alamat email: tionghoanews@yahoo.co.id

MENU LINKS

http://berita.tionghoanews.com
http://internasional.tionghoanews.com
http://budaya.tionghoanews.com
http://kehidupan.tionghoanews.com
http://kesehatan.tionghoanews.com
http://iptek.tionghoanews.com
http://kisah.tionghoanews.com

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA