Lou Se Tek adalah seorang yang sangat toleran. Suatu hari adiknya diangkat menjadi pejabat di sebuah kota.
Ketika akan berangkat, dia datang memohon pamit kepada Lou Se Tek. "Kita berdua sudah terlalu banyak menerima budi jasa dari negara. Namun hal ini dapat membuat orang lain iri. Jika terjadi demikian, bagaimana sikapmu terhadap mereka? "tanya Lou Se Tek kepada adiknya.
Adiknya lantas berkata, "Mulai saat ini jika ada orang yang meludah ke wajah saya, saya hanya bisa melap wajah saya, tidak akan membalas dan membuat perbuatan yang bisa menyusahkan abang."
Lou Se Tek setelah mendengar perkataan adiknya dengan serius berkata, "Hal ini yang paling saya khawatirkan. Ada orang yang meludahi wajahmu, itu tandanya mereka sangat marah kepadamu."
"Engkau segera melap wajahmu, perbuatanmu akan membuat orang tersebut semakin marah dan putus asa. Seharusnya engkau tidak segera melap wajahmu, engkau harus membiarkannya mengering sendiri, dengan hati yang tenang menerimanya."
Lou Se Tek mempunyai temperamen yang stabil, etika yang toleran. Ketika orang lain berbuat jahat kepadanya, dia hanya mengalah bahkan akan mencari kedalam dirinya sendiri, selamanya tidak pernah muncul wajah yang marah.
Suatu ketika dia pergi berjalan-jalan dengan Li Zhaode, karena tubuh Lou Se Tek sangat gemuk dia tidak dapat berjalan dengan cepat. Li Zhaode menganggapnya berjalan terlalu lambat dengan kesal berkata, "Langkahmu seperti dihalangi petani kasar yang sedang bertani!"
Lou Se Tek dengan tersenyum menjawab , "Jika saya tidak bertani, siapa lagi yang bertani?"
Ketika Di Renjie menjadi Perdana Menteri, Lou Se Tek yang merekomendasikan dia kepada kaisar. Kaisar berkata kepada Di Renjie, "Saya mengangkat anda menjadi perdana menteri karena direkomendasikan oleh Lou Se Tek, karena dia sangat memahami sifat orang."
Lalu kaisar mengambil surat rekomendasi yang ditulis Lou Se Tek diperlihatkan kepada Di Renjie. Di Renjie merasa malu dengan menarik nafas dia berkata, "Lou Se Tek benar benar seorang yang memiliki moralitas etika yang mulia, saya sama sekali tidak tahu dia merekomendasi saya. Dia sudah terlalu lama toleran kepada saya, kebajikan saya sangat jauh dibandingkan dengan dia." [Jasisca Wang / Jambi]