Tuan Ping mengatakan bahwa refleksi roh ini dapat berkumpul menjadi suatu roh, menjelma menjadi suatu bentuk, sehingga pada umumnya manusia tidak dapat melihatnya, juga tidak bisa menyentuhnya. Masih banyak refleksi roh yang taraf lingkupnya lebih tinggi, mereka juga memiliki tubuh yang berpadanan di dunia manusia. Mereka adalah jiwa kehidupan, beberapa bahkan berupa materi, atau tersebar di udara, hanya saja manusia tidak mengetahuinya, hanya dengan mencapai taraf kondisi tersebut, baru dapat mengetahui keadaan mereka.
Tuan Ping mengaku yang diketahuinya masih sangat terbatas, hanya sedikit dalam alam manusia ini. Alam semesta sangat kompleks dan misterius, dari Wu Ji (non-polar) melahirkan Tai Chi, Tai Chi melahirkan dua kategori, kemudian melahirkan empat fenomena, melahirkan delapan heksagonal, dan lima elemen.
Setingkat demi setingkat lebih rendah, lima elemen adalah triloka kita, kita semua berada dalam alam lima elemen ini. Menurut Tuan Ping, Gurunya mengatakan, dalam Wu Ji yang di atas Tai Chi, masih banyak taraf alam yang lebih tinggi, Dewa yang lebih tinggi, tetapi ini semua tidak boleh diketahui manusia, sehingga sejak zaman kuno tidak pernah ada orang yang menyinggungnya.
Tuan Ping mengatakan kepada saya bahwa alam triloka kita yang kecil ini, yaitu lima elemen dunia kita, juga sangat kompleks, ada langit, bumi, tanah, ruang kehidupan yang tak terhitung jumlahnya. Langit, ada banyak tingkat langit, setingkat lebih tinggi dari setingkat, di bumi taraf lingkup yang mirip dengan dimensi manusia masih banyak sekali, bawah tanah, dimensi roh yang rendah, juga tak terhitung jumlahnya.
Saya bertanya pada Tuan Ping, ruang dimensi ini maksudnya apa? Saya pernah tahu teori relativitas Einstein, dia menyebutkan adanya ruang waktu yang berbeda, tetapi dia tidak menjelaskan, hanya mengatakan kecepatan yang berbeda, terdapat ruang waktu yang berbeda. Kemudian Hawking juga berkata, gravitasi lubang hitam sangat kuat, dapat mendistorsi ruang waktu, membentuk sebuah terowongan waktu. Tapi apa sebenarnya ruang waktu yang lain itu? Tidak ada yang pernah menjelaskannya, saya tidak bisa mengerti, hanya pernah melihat beberapa karya fiksi ilmiah, tetapi itu tidak sungguh-sungguh, semuanya ada karena dibayangkan.
Tuan Ping mengatakan bahwa suatu ruang waktu adalah suatu dunia kehidupan, dunia yang sangat besar. Sama seperti umat manusia kita ini, segala sesuatu dari dunia manusia, Bumi, Bulan, Matahari, dan semua kehidupan di Bumi, ini adalah salah satu ruang waktu. Dan ruang waktu lainnya umat manusia tidak dapat melihatnya, kadang-kadang bayangan mereka kebetulan muncul keluar, seperti fatamorgana, tapi tidak dapat menyentuhnya, segera akan hilang.
Dalam penjelasan Fisika adanya fatamorgana adalah dari pembiasan cahaya. Namun, visibilitas dari mata manusia seberapa banyak? Anda coba periksa, sering sebuah fatamorgana muncul di laut, laut tak berujung, mata Anda tidak akan melihat sisi ini. menurut fisika itu adalah pembiasan cahaya, cahaya menjadi bias, dan bias ke sisi lain dari laut, dan terlihat adalah pemandangan di sisi lain dari laut.
Saya tidak akan berbicara tentang benar atau salah, coba Anda berpikir tentang hal ini, jika melewati sebuah laut, untuk melihat di sisi lainnya, apakah Anda bisa melihat? Dan di tengah terpisah oleh angkasa yang begitu jauh, debu dan puing-puing di udara, beberapa mil dapat melihat rambut, apakah Anda dapat melihatnya? Sama sekali tidak bisa melihat.
Tapi fatamorgana sering terlihat sangat jelas, dan apa yang terlihat juga relatif besar dan jelas, beberapa detilnya juga dapat dilihat. Ini hanya pendapat saya saja, tidak perlu dianggap benar, hanya mengatakan sesuatu, tidak selalu harus dipercaya, dianggap sebagai dongeng juga baik, dongeng sejak zaman kuno juga beredar di dunia, beberapa orang menganggapnya sekedar hiburan. Ada beberapa orang telah melihat sesuatu, dia memahami. Cendekiawan melihat ilmiah, orang bijak melihat kebijakan.
Tuan Ping mengatakan, bila orang dahulu berkata ‘taraf kondisi’, kebanyakan orang tidak dapat memahaminya, hanya tahu bahwa arti harfiahnya saja, tidak tahu makna dalamnya. Sebenarnya sebuah ruang waktu, adalah sebuah taraf kondisi, taraf kondisi mengacu pada tingkat ruang waktu. Dan semua ini berhubungan secara bersama dengan kondisi kultivasi seseorang, orang yang kultivasinya tinggi, tingkat ruang waktu yang dapat ditembusnya juga tinggi, maka taraf kondisi akan tinggi. Posisi mereka dalam alam semesta juga tinggi.
Saya tiba-tiba dengan santai melontarkan sebuah pertanyaan, katanya ada Dewa di langit, tapi sekarang sudah terbang ke Bulan, masih tidak dapat menemukan apa pun di langit?
Tuan Ping mengatakan bahwa alam semesta itu bulat, Bumi itu bulat, triloka juga bulat, sehingga tidak ada seperti yang dikatakan manusia atas dan bawah.
Hal ini saya dapat mengerti, seperti apa yang kita katakan, orang Tiongkok di atas, orang Amerika di bawah, orang Amerika juga berkata bahwa mereka di atas, kita di bawah, pada kenyataannya tak seorang pun di atas.
Tuan Ping mengatakan, langit yang sesungguhnya dalam triloka juga bukan yang dikatakan umat manusia ada di atas awan, dunia dalam triloka, juga bukan tanah di bawah bumi, itu adalah pemahaman yang keliru dari manusia. Alam semesta tidak ada konsep atas dan bawah seperti ini, yang dimaksud atas dalam alam semesta, adalah tingginya taraf kondisi ruang dimensi, bukan berarti perbedaan posisi. Dengan taraf kondisi tinggi sebagai atas, taraf kondisi rendah sebagai bawah. Pada zaman kuno orang mengatakan Dewa naik ke langit, bukan naik ke awan, tapi adalah masuk ke dalam ruang waktu dan taraf kondisi yang lebih tinggi.
Saya tiba-tiba menyadari bahwa yang diketahui oleh umat manusia benar-benar sangat menyedihkan. Banyak yang salah. Saya bertanya, dahulu orang berkata tentang dunia akhirat, bukanlah itu adalah ruang-waktu lain, apakah semua yang meninggal akan ke sana. Tuan Ping mengatakan bahwa neraka adalah salah satu ruang waktu dalam Triloka, termasuk bawah tanah, adalah tempat di mana Raja Akhirat berada.
Tidak semua orang yang meninggal harus pergi ke sana, hanya orang yang tidak baik setelah meninggal akan pergi ke sana. Banyak yang lebih baik, orang yang mengumpulkan pahala, setelah meninggal akan pergi ke tingkat tinggi ruang dimensi lainnya dalam Triloka, lebih tinggi dari umat manusia, dan beberapa yang pergi ke langit, tetapi tidak keluar dari Triloka. Dalam Triloka, ruang waktu yang lebih tinggi dari umat manusia banyak sekali. Dan beberapa yang tidak baik, orang yang berdosa, setelah meninggal akan di sidang oleh Raja neraka, bisa masuk ke neraka, atau akan masuk ke dalam enam jalur Samsara (reinkarnasi).
Beberapa orang bisa mendapatkan balasan langsung dalam kehidupan ini. Seperti melakukan sesuatu yang salah, segera semuanya jadi tidak lancar, bisa muncul masalah ini muncul masalah itu, ini merupakan balasan dalam kehidupan ini. Beberapa orang karena akumulasi pahala pada kehidupan sebelumnya, maka balasan tidak menimpa, dan beberapa sudah tidak pantas mendapat balasan. Bila Dewa tidak membalas kejahatannya lagi, ini yang paling mengerikan. Setelah meninggal, penderitaan tak berujung sedang menunggu, tidak pernah muncul lagi, disebut neraka tanpa ruang. Bahkan sampai pemusnahan jiwa raga.
Perkataan Tuan Ping membuat saya terkejut, saya sangat mengaguminya, merasa dia tahu segalanya. Namun, Tuan Ping mengaku dia benar-benar hanya tahu sedikit, bahkan juga belum sampai kulit bulunya. Dia mengatakan sebenarnya ada seseorang yang Maha Tahu, tapi orang ini terlalu misterius, tak seorang pun tahu dari mana asalnya dan berada di mana, juga tidak ada yang tahu siapa dia.
Tuan Ping mengatakan, orang ini kelak akan menjadi Guru saya. Karena saya bernasib baik sangat besar, telah menjalin takdir dengan dia. Beberapa tahun kemudian, saya akan bertemu dia, tapi sekarang takdir belum sampai. Tuan Ping mengatakan bahwa ini juga yang dikagumi semua orang, termasuk dirinya. Pada masa akan datang, saya akan mengetahui semua ini, saya akan menghargainya.
Tuan Ping mengatakan, sebenarnya pada masa kehidupan ini, dia telah menjalin takdir pertemuan dengan saya dan mengenal saya. Adalah takdir yang telah berjalan dalam masa yang sangat lama sebelumnya. Dalam kehidupan masa ini, hanya datang melaksanakan takdir pertemuan saja. [Susan Sie / Bandar Lampung]