BUDAYA | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Sabtu, 05 Februari 2011

SEJARAH HARI BIBI

Di masa lalu, pada tangal 6 bulan 6 penganggalan bulan lunar di setiap tahunnya, orang-orang desa-desa mengundang anak-anak perempuan mereka yang sudah menikah, tua dan muda, untuk makan malam dan kemudian memulangkan kembali ke rumah mereka. Syahdan  selama musim semi dan gugur, di negara Jin ada seorang perdana menteri bernama Huyan.

Huyan telah membantu melindungi dan mengikuti Wen Gong, Cheng Er, untuk melarikan diri ke negara lain. Setelah beberapa lama mengabdi sebagai perdana menteri, Huyan sangat pandai dalam menyelesaikan urusan-urusan pemerintahan. Seluruh rakyat negara Jin menaruh hormat kepada dia. Pada tanggal 6 bulan enam penanggalan bulan yang merupakan hari kelahirannya, ribuan orang mengirimi doa yang baik-baik dan kado.

Lama-kelaman, Huyan menjadi orang yang congkak dan menyebabkan banyak komplain. Tetapi karena ia punya kuasa, maka tak ada seorangpun yang berani menentangnya.

Huyan mempunyai seorang anak perempuan. Bapak mertua anak perempuanya (besan), Zhaoshuai adalah seorang pejabat berbakat yang terkenal juga, Dia sangat tidak senang dengan kelakuan Huyan akhir-akhir ini dan sering memperingatkan  dia dengan blak-balakan, tetapi Huyan tak mengindahkan kata-katanya sedikitpun walaupun ditegur di depan umum. Zhao sudah sangat tua dan lemah sampai-sampai ia mati dalam keadaan marah. Anak-anak laki-laki Zhoa sangat marah atas sikap tak tahu balas budi dari Huyan, sampai-sampai ia memutuskan untuk balas dendam kepada Huyan.

Di musim gugur berikutnya negara Jin dilanda bencana kelaparan nasional. Huyan meninggalkan ibu kota untuk mendistribusikan stok sembako beberapa wilayah. Sebelum ia pergi dia berkata akan pulang pada saat perayaan hari ulang tahunnya. Mendengar berita ini, menantu Huyan memanfaatkan momen perayaan ulang tahun Huyan untuk  menghabisinya.

Menantu Huyan bertanya kepada istrinya, "Adakah orang yang tidak membenci bapakmu?". Istrinya sebenarnya juga  marah dengan bapaknya dan menjawab  dengan spontan, "Bahkan saya membenci bapak saya."  Setelah istrinya diceritai tentang rencana pembunuhan ayahnya oleh suaminya,  wajahnya memerah dan berkata, "Sebagai istri kamu, saya harus melepaskan diri dari bapak saya. Kamu bisa melakukan apapun yang kamu putuskan."

Sejak saat itu anak perempuan Huyan merasa khawatir siang dan malam. Dia sangat benci dengan kecongkaan dan kebiadaban ayahnya, di sisi lain ia telah diasuh ayahnya dengan sangat baik. Akhirnya ia menceritakan berita buruk itu kepada ibunya.  Dan ibunya buru-buru menceritakan kepada Huyan. Anak menantu Huyan telah tahu bahwa segala sesuatunya telah diketahui publik, ia memutuskan untuk menunggu kematian mertuanya di rumah.

Di pagi hari pada dari ulang tahunnya, Huyan pergi ke rumah Zhao dan mengundang menantunya pergi ke rumahnya. Di acara pesta ulang tahunnya, Huyan meminta maaf kepada menantunya secara jujur  dan berjanji untuk memperbaiki kesalahannya.

Untuk mengingat pelajaran ini di sepanjang  hidupnya, dia mengundang anak perempuannya dan menantu lelakinya ke rumahnya untuk berkumpul di hari yang sama. Setelah hal ini dikenal banyak orang, mereka suka belajar dari upacara Huyan ini dengan harapan untuk membuang dendam dan kepahitan.  Kebiasaan ini sangat terkenal sejak lama dan dirayakan sebagai Hari Bibi. (Mei-Ing)

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA