Pada sejarah Orang-orang Tiongkok, ada tiga elemen penting yaitu sejarah Tiongkok, lembaran-lembaran lokal, dan marga Jia Pu. Di antara tiga elemen ini, Jia Pu mempunyai sejarah yang paling panjang dan paling berpengaruh.
Jia Pu, juga dikenal sebagai Zu Pu di Tiongkok, yang berarti Silsilah keluarga atau genealogy, adalah sebuah studi tentang marga-marga dan penelusuran garis keturunan dan sejarahnya. Sebuah Jia Pu kuno berisi entri-entri tentang migrasi penduduk dan evolusi sosial.
Jia Pu menelusuri perkembangan dari anggota-anggota marga dengan mencatatnya dalam prestasi politik, militer dan akademik mereka. Jia Pu juga memuji nenek moyang marga mereka dan mendorong generasi masa depan mengikuti perbuatan yang baik untuk menjaga nama baik dari marga.
Seperti apa Jia Pu pada awalnya? Dinasti apa yang tertulis di dalamnya? Apakah ia merupakan suatu dokumen resmi atau dokumen pribadi? Karena kurangnya catatan, para ahli sejarah belum menemukan jawaban dari pertanyaan ini.
Tetapi dari penelitian tentang karakter-karakter dan literatur sejarah tulisan-tulisan yang tergali pada tulang-tulang peramal atau kulit kura-kura, barang-barang yang terbuat dari perunggu, dan batu-batu prasasti, kita sungguh mengetahui bahwa sebelum penemuan tulisan, informasi jalur keturunan orang Tiongkok dicatat dengan mengikat simpul pada tali. Benda-benda seperti miniatur panah, sepatu, ayunan, koin perunggu, dan tempurung lutut kambing dan babi diikat pada simpul-simpul tersebut untuk menunjukkan jumlah generasi dan jumlah dari anggotanya (pria dan wanita) pada sebuah keluarga. Informasi ini juga secara verbal diturunkan pada generasi berikutnya. Demikianlah bentuk-bentuk awal dari catatat silsilah orang Tiongkok.
Silsilah keluarga Konfusius dianggap sebagai Jia Pu yang paling panjang di dunia, tercatat lebih dari 80 generasi keluarga Konfusius
Jia Pu yang tercatat paling tua, yaitu silsilah keluarga Ni, merujuk pada masa Periode Semi dan Gugur, yang sekarang ada di museum Inggris. Sebelum Dinasti Qin, masih ada beberapa manuskrip silsilah yang tersebar luas di seluruh negeri, seperti Zhou Guan dan Shi Ben. Semasa dinasti Wei, Jin, Selatan dan Utara, menjaga sebuah Jia Pu menjadi hal yang sangat popular karena semenjak periode ini, seorang nenek moyang yang terhormat menjadi sungguh sangat penting untuk dipertimbangkan dalam urusan perkawinan dan karir di pemerintahan. Dan Jia Pu menjadi sebagai bukti yang utama. Setelah dinasti Sui dan Tang, kebiasaan mengumpulkan Jia Pu tersebar di setiap klan, update dari setiap generasi akan dipertimbangkan sebagai kejadian yang penting di antara orang-orang yang mempunyai nama panggilan yang sama.
Sebuah Jia Pu biasanya dimulai dengan leluhur terdahulu yang pertama kali menetap dan berpindah ke suatu tempat dan mulai keluarganya di sana, dan berakhir dengan generasi sekarang yang menelusuri garis keturunannya. Leluhur antara diletakkan di tengah. Anak-anak dari leluhur yang terdahulu dan keturunannya menyusun generasi enam yang pertama, dan ditabulasikan dalam satu bentuk. Anak pertama dari leluhur tedahulu dan cucu yang terlahir pertama terdaftar secara vertikal ke bawah pada sebelah kanan, sedangkan saudara laki-laki dari anak yang terlahir pertama didaftar secara literal pada sebelah kiri. Penjelasan tentang setiap generasi dibatasi relatif sempit, yaitu bagian horizontal dari bentuk itu. Ruang-ruang ini berisi informasi seperti nama leluhur atau nama julukan, tanggal kelahiran dan kematian dan pangkatnya. Generasi sebelumnya juga mencatat dengan cara yang sama. (Antony Ong)
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT