BUDAYA | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Rabu, 26 Januari 2011

KAISAR WU, DINASTI HAN CHINA

Kaisar Wu Dinasti Han bernama Liu Che dan merupakan kaisar yang telah membuat jasa gemilang dalam kuno China.

Pada tahun 140 sebelum Masehi, Liu Che yang berumur 16 tahun naik tahta dan menjadi Kaisar Wu Dinasti Han. Kaisar Wu Dinasti Han merupakan seorang kaisar yang memiliki keahlian dalam administrasi negara, beliau telah berhasil dalam urusan dalam negeri dan urusan luar.

Selama Kaisar Wu Dinasti Han memerintah selama 54 tahun, China telah dikembangkan sebagai salah satu dari beberapa negara yang paling kuat di dunia pada masa itu. Berdasarkan "Sejarah Dunia" yang diterbitkan oleh HG Wells, sarjana terkenal Inggris, hanya Kekaisaran Romawi saja yang memiliki kekuatan sebanding dengan Dinasti Han China pada waktu itu di dunia.

Perolehan terbesar yang dicapai oleh Kaisar Wu Dinasti Han adalah dalam bidang pertahanan dan ini disanjung banyak orang dalam sejarah China. Sejak didirikan pada tahun 202 sebelum Masehi, perbatasan Dinasti Han selalu dicoroboh oleh Xiongnu, etnis nomad di sebelah utara, ini menyebabkan ketentraman masyarakat dan perkembangan ekonomi Dinasti Han terpengaruh serius. Kaisar Dinasti Han sebelum Kaisar Wu selalu menerapkan kebijakan pertahanan yang tidak positif, malah mengawinkan putrinya ke ketua etnis Xiongnu untuk menjamin ketentraman.

Tentu saja, ketentraman yang diperoleh dengan cara kompromi itu tidak dapat permanen. Semenjak Kaisar Wu Dinasti Han memerintah, Beliau berusaha menguatkan pasukan dan melancarkan serangan berturut-turut dalam banyak tahun terhadap Xiongnu di padang rumput dan gurun Gobi di sebelah barat laut. Dengan demikian, kekuatan etnis Xiongnu terpengaruh parah dan tidak mampu melampaui batas wilayah Dinasti Han. Ini telah menyediakan lingkungan yang tenteram dan peluang pengembangan ekonomi Dinasti Han. Kaisar Wu Dinasti Han juga mengarahkan tentaranya menaklukkan negeri-negeri kecil di sebelah selatan atau mengirim utusan untuk menasihatkan pemimpin negeri-negeri tersebut mematuhi Dinasti Han. Wilayah Dinasti Han semakin diperluas.

Kaisar Wu Dinasti Han melaksanakan reformasi sehingga ke akar rumput administrasi dalam negeri. Beliau mengatasi tekanan besar kelompok konservatif dan mengharamkan filsafat Tao yang disanjung oleh kaisar-kaisar sebelumnya. Beliau melarang perkembangan dan penelitian berbagai filsafat yang telah ada selama ratusan tahun dan mengatur filsafat Confucius sebagai satu-satunya filsafat ortodoks yang sah dalam masyarakat Dinasti Han. Semenjak itu sampai Dinasti Qing pada awal abad ke-20, filsafat Confucius terus disanjung dan dijadikan sebagai satu-satunya filsafat ortodoks oleh pemerintah berbagai dinasti masyarakat feodal China.

Kaisar Wu Dinasti Han juga merupakan seorang diplomat yang memiliki pandangan jauh. Beliau pernah dua kali mengirim Zhang Qian sebagai utusan Dinasti Han China mengunjungi negara-negara di sebelah barat dan barat laut Dinasti Han China dan membuka "jalan sutra" terkenal yang menghubungkan China dengan berbagai negara di Asia Tengah dan Eropa. Sutera, teknik pembuatan kertas dan kesenian China diperkenalkan ke berbagai negara di dunia melalui "jalan sutra" itu.

Serentak itu, rempah dan barang kerajinan tangan negara asing juga diperkenalkan ke China melalui "jalan sutra" tersebut. "Jalan sutera" itu senantiasa selama ratusan tahun dan bertahap diganti oleh "jalan sutra" laut pada abad ke-6. Kaisar Wu Dinasti Han telah memainkan peran besar bagi perubahan kebudayaan antara China dengan berbagai negara di Asia Tengah dan Eropa. Kota Changan, ibukota Dinasti Han China, yaitu Kota Xian Provinsi Shaanxi pada masa ini merupakan pusat politik dan ekonomi di Asia pada saat itu.

Kaisar Wu Dinasti Han menyukai sastra dan kesenian. Beliau menunjuk Sima Xiangru, sastrawan terkenal menduduki posisi tinggi dan menitahkan Xima Qian, sejarawan dan sastrawan terkenal mengubah Catatan Sejarah yang meliputi sejarah selama 3 ribu tahun sebelumnya. [Mei-ing]

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA