BUDAYA | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Kamis, 16 Mei 2013

MENATU YANG BERBAKTI

Di Xincheng, provinsi Jiangxi, ada seorang wanita dari keluarga Chen yang menikah dengan Wang Zongluo. Suatu hari, ketika suaminya sedang bertugas di propinsi lain, ibu mertuanya sakit parah karena penyakit usia tuanya.  

Menantunya selalu membakar dupa siang dan malam hari untuk berdoa pada Tuhan. Dia juga bersumpah, asalkan bisa memperpanjang umur ibu mertuanya dia rela umurnya diperpendek dalam takdir hidupnya.

Ada seorang dokter yang mengatakan padanya, "Penyakit ini adalah penyakit orang tua jadi sangat sulit dan sangat mustahil untuk menyembuhkannya. Hanya dengan memakan hati naga dan sumsum phoenix baru bisa menyelamatkannya." 

Istri Wang Zongluo percaya pada dokter itu dan dia berkata pada dirinya sendiri, "Hati naga adalah sangat mustahil didapat. Mengapa tidak menggunakan hati saya sendiri untuk menggantikan tempatnya?" 

Setelah itu, dia berdoa untuk mendapat petunjuk dari Dewa Dapur. Kemudian dia pun mengambil sebilah pisau dan mengiris perutnya, lalu mengeluarkan sepotong hatinya.  

Setelah itu dia memasak hatinya menjadi sup kaldu, lalu disajikan kepada ibu mertuanya. Ibu mertuanya memakan sup hati itu dan mengatakan makanan itu sangat lezat. Ibu mertuanya bertanya padanya, "Hati apa ini?" Menantunya berbohong dengan berkata, "Ini adalah hati domba." Ketika ibunya selesai makan, penyakitnya segera sembuh. 

Meskipun dia tidak merasa sakit dilukanya, tapi darahnya terus mengalir tak henti-hentinya. Semua ini diamati oleh kakak suaminya yang lebih muda dan akhirnya cerita ini segera menyebar dengan cepat ke seluruh keluarga.  

Ketika ibu mertuanya mengetahui bahwa menantunya telah mengiris hatinya sendiri, dia menangis dengan terseduh-seduh dan menantunya menenangkannya. Sang ibu hidup selama dua belas tahun, sebelum dia meninggal.  

Ketika gubernur provinsi, Duke Zhou mendengar hal ini dia memberikan penghargaan sebuah plakat di pintu gerbang keluarga Wang. Bunyinya, " Bakti luar biasa tersebut mencapai semua jalan ke surga !"
 
Selanjutnya, menantunya itu mendapat perpanjangan umur sampai 108 tahun. Selama hidupnya, putra dan cucunya lima generasi hidup di bawah atap yang sama.  

Pada hari kematiannya, ia mengumpulkan semua keluarganya bersama-sama dan mengatakan, "Aku akan naik ke langit sebagai Dewi. Jaka Emas (Jin Tong ) dan Putri Gadis Giok (Giok Li / Yu Nu ) telah datang untuk menyambut saya !" Setelah berbicara demikian, maka dia pun berangkat. [Rinna Chuang / Selat Panjang]

***
Mari kita bersama-sama dukung Tionghoanews dengan cara kirim berita & artikel tentang kegiatan & kejadian Tionghoa di kota tempat tinggal anda ke alamat email: tionghoanews@yahoo.co.id

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA