BUDAYA | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Minggu, 19 Agustus 2012

KARMA YANG MENYAKITKAN KETURUNAN

Pada zaman dinasti Qing, pada saat pemerintahan raja Qianlong di kota Jiangyin ada seorang pelajar yang pergi mengikuti ujian tingkat daerah. Ketika babak pertama belum selesai, pagi-pagi buta dia sudah mengemasi barang-barangnya bermaksud meninggalkan kota tersebut.

Pengikut ujian yang duduk di sebelahnya mengetahui dia belum menyelesaikan jawaban ujian sudah akan pergi, merasa heran bertanya kepadanya, pelajar ini dengan wajah sedih di depan para peserta ujian menceritakan alasannya meninggalkan ujian.

Rupanya ayahnya seumur hidupnya adalah seorang pejabat, setelah pensiun pulang ke kampung, setelah sampai di kampung memanggil mereka 4 bersaudara ke hadapannya, dengan menangis sedih dia berkata kepada anak-anaknya, "Seumur hidup saya telah banyak melakukan kesalahan, ketika menjadi hakim saya menerima suap sehingga menyebabkan 2 orang yang tidak bersalah di hukum mati."

"Semalam saya bermimpi dibawa kehadapan raja neraka, seharusnya saya segera menerima hukuman, tetapi karena orang tua saya dahulu telah berbuat banyak amal, sehingga saya hanya boleh mempunyai seorang anak, dan bahkan lima kali reinkarnasi menjadi orang  miskin seumur hidup."

"Hukuman di neraka sedang menunggu saya dan tidak dapat dihapuskan, jika anak cucu saya menjadi pejabat lagi, hanya akan menambah dosa saya, saya harap kalian tidak menjadi pejabat, kalian semua harus banyak berbuat amal untuk menebus dosa-dosa saya," kisahnya.

Setelah selesai berkata ayahnya meninggal, akhirnya 3 saudaranya yang lain berturut-turut juga meninggal, hanya tinggal dia sendiri yang hidup. Dia telah mengikuti ujian menjadi pejabat selama 2 kali,  tetapi tidak lulus, sekali ini sebelum menyerahkan jawaban ujian, semalam dia bermimpi, ayahnya dengan marah datang kepadanya dan berkata, "Engkau tidak boleh menentang kehendak Tuhan, kenapa engkau tidak ingat pesan saya, menyebabkan dosa saya semakin besar." Setelah berkata demikian dengan marah, dia mematikan lilin dan membalikkan meja serta semua kertas ujian, lalu menghilang.

Pelajar ini lalu melanjutkan bercerita, "Saya telah tiga kali gagal, saya sekarang menyadarinya saya tidak boleh membantah pesan ayah saya dan menyebabkan dia tambah susah, saya harus pergi ke kuil menjadi bhiksu dan berkultivasi untuk menyelamatkan arwah ayah saya." Semua orang setelah mendengar ceritanya menjadi tertegun, dan mengerti mengenai hubungan sebab akibat yakni berbuat baik mendapat pahala berbuat jahat akan mendapat karma. [Merry Huang / Menado]

KLIK MENU LINKS

http://berita.tionghoanews.com
http:/internasional.tionghoanews.com
http://budaya.tionghoanews.com
http://kehidupan.tionghoanews.com
http://kesehatan.tionghoanews.com
http://iptek.tionghoanews.com
http://kisah.tionghoanews.com
.

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA