BUDAYA | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Rabu, 26 Januari 2011

DR. SUN YAT SEN

Pada setengah abad kedua abad ke-19, sistem feodalisme yang diamalkan selama lebih 2000 tahun sedang menuju ke akhir zamannya. Negara-negara kapitalisme di Barat sedang mengalami perkembangan yang pesat. Mereka telah melakukan perluasan dengan kelengkapan senjata yang maju. Cina yang semakin merosot ketika itu telah menjadi "daging" yang direbut oleh negara-negara Barat dan akhirnya menjadi koloni negara-negara Barat yang di bawah pemerintahan sistem feodalisme. Dr. Sun Yat-sen telah dilahirkan pada zaman itu.

Dr. Sun Yat-sen lahir tahun 1866 dari keluarga petani di Provinsi Guangdong, selatan China. Keluarganya sangat miskin, semua anggota keluarga tinggal dalam sebuah pondok. Sehingga mencapai usia lebih 10 tahun, ia baru dibeliin sepatu. Anda pasti bisa membayangkan betapa sulitnya bagi seseorang anak untuk berjalan tanpa memakai sepatu di area pegunungan.

Dr. Sun Yat-sen pernah memberitahu istrinya bahwa karena kehidupannya yang miskin itu, sejak kecil beliau telah bersedia untuk menghapus penderitaan rakyat Tiongkok untuk memungkinkan anak negara ini mendapat makanan yang cukup dan memiliki sepatu. Sayang sekali, Dr. Sun Yat-sen tidak dapat melihat azamnya menjadi kenyataan walaupun berjuang sepenuh hati sepanjang hayatnya.

Pada zaman Dr. Sun Yat-sen sebelumnya, banyak orang Cina yang tinggal di kawasan pesisir pantai di selatan Cina telah hijrah ke luar negeri karena beban hidup yang terlalu berat. Abang Dr. Sun Yat-sen, Sun Mei juga telah berhijrah ke Amerika sebelum dewasa dan berhasil hidup di sana. Ia telah membawa Sun Yat-sen ke Amerika dari Cina untuk dijaga sendiri. Sejak berusia 13 tahun, Sun Yat-sen telah menerima pendidikan Barat yang sistematis di Amerika Serikat dan Hong Kong. Setelah dewasa, Sun Yat-sen telah menerima pelatihan profesional dalam bidang medis selama bertahun-tahun. Ia pernah bercita-cita untuk meringankan penderitaan dan penderitaan rakyat Tiongkok dengan pengetahuan medis. Akan tetapi, realitas masyarakat telah mengecaikan impiannya tersebut.

Pada tahun 1894, Dr. Sun Yat-sen dan segolongan cendekiawan pernah berkumpul di Beijing untuk menyerahkan surat kepada pemerintah Dinasti Qing yang mengharapkan pemerintah saat agar menjalankan reformasi. Akan tetapi, tindakan mereka gagal mencapai hasil. Hal ini telah menyadarkan Dr. Sun Yat-sen bahwa sistem feodalisme merupakan penghambat terbesar bagi reformasi. Oleh itu, tindakan reformasi yang besar-besaran adalah sangat perlu untuk menggulingkan pemerintahan kerajaan Dinasti Qing.

Pada tahun yang sama, sebagai salah sorang panitia, Dr. Sun Yat-sen telah menceburkan diri dalam pembentukan "Hsing-chung Hui", satu asosiasi yang disertai oleh perantau Cina di Amerika untuk membangkitkan Tiongkok kembali. Sejak itulah, revolusi borjuis Tiongkok yang diterajui oleh Dr. Sun Yat-sen telah membuka tirainya.

Selama tahun 1907 hingga tahun 1911, Dr. Sun Yat-sen telah memimpin sepuluh kali pemberontakan bersenjata di area barat daya Tiongkok. Karena kekuatan yang sangat lemah, pemberontakan mereka sering mengalami kegagalan. Ia juga telah dikenakan waran tangkap dari pemerintah Dinasti Qing dan terpaksa hidup dalam pengasingan di luar negeri.

Sehingga tahun 1911, pemberontakan bersenjata yang diterajui oleh Dr. Sun Yat-sen berhasil menggulingkan pemerintahan dinasti Qing dan sekaligus mengakhiri zaman masyarakat feodalisme di Tiongkok selama lebih 2000 tahun.

Meskipun perjalanan hidup Dr. Sun Yat-sen berliku-liku dan penuh dengan tantangan, akan tetapi beliau tidak pernah berputus asa saat menghadapi kegagalan. Selain memimpin perjuangan bersenjata, ia juga telah menulis banyak karya yang menjelaskan teorinya tentang pembangunan sebuah negara demokratis dalam bidang urusan dalam negeri, urusan luar negeri dan kehidupan rakyat. Selain itu, Dr. Sun Yat-sen juga telah terlibat dalam mendirikan lebih 10 jenis koran yang menyediakan konsep yang serba baru kepada rakyat Tiongkok pada zaman itu.

Dr. Sun Yat-sen adalah seorang yang selalu hidup berhemat, rajin dan ramah tamah. Sebagai seorang revolusioner, Dr. Sun Yat-sen telah mencurahkan segala tenaganya untuk mewujudkan masyarakat demokratis yang adil di Tiongkok. Pada tahun 1925, Dr. Sun Yat-sen telah meninggal dunia akibat penyakit yang tidak dapat disembuhkan.

Dr. Sun Yat-sen sangat dihormati oleh generasi kemudian. Partai Komunis Tiongkok juga telah memberi penilaian yang tinggi terhadap kontribusinya. Di tempat-tempat yang pernah didiami Dr. Sun Yat-sen, bahkan di Jepang dan Amerika Serikat masih ada museum peringatan Dr. Sun Yat-sen dan patung-patung Dr. Sun Yat-sen untuk dikunjungi oleh generasi kini. [Mei-ing]

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA