Di bangku kuliah mereka bersama-sama belajar, di tempat magang juga dapat bersama, keenam gadis ini sangat gembira. Tetapi tidak berapa lama kemudian, keenam gadis ini menghadapi dilema yang memusingkan, di rumah sakit ini yang terakhir diterima hanya salah seorang dari mereka berenam.
Dapat bekerja dirumah sakit terkenal di daerah ini adalah impian keenam gadis tersebut, tetapi mereka harus menghadapi masalah, "jika ada kamu berarti tidak ada saya, jika ada saya maka tidak ada kamu." Eliminasi yang keji ini harus mereka hadapi. Hari wisuda semakin mendekat, persaingan keenam gadis ini semakin ketat, tetapi mereka saling menyemangati, saling memberkati. Pihak rumah sakit untuk menentukan siapa yang akan diterima terakhir membuat sebuah ujian terakhir, hasilnya telah keluar, mereka berenam sama-sama mempunyai prestasi yang bagus, pihak rumah sakit tidak tahu bagaimana menentukan. Tetapi kenyataannya, pihak rumah sakit hanya bisa menerima satu orang saja.
Pada hari ini, keenam gadis ini sama-sama mendapat panggilan dari unit gawat darurat, ada seorang wanita akan segera melahirkan, pihak rumah sakit harus ke rumahnya menolong persalinannya. Keenam gadis ini terburu-buru naik keatas ambulans. Didalam ambulansada seorang dokter kandungan, dua orang perawat, seorang asisten kepala rumah sakit dan 6 dokter magang menuju ketempat wanita yang akan melahirkan tersebut, menghadapi masalah besar ini membuat keenam dokter magang tersebut sangat tegang. Salah seorang dari mereka dengan berbisik bertanya kepada asisten kepala rumah sakit, yang mereka tolong tersebut apakah orang penting, memerlukan demikian banyak orang.
Asisten kepala rumah sakit berkata, "Status wanita yang akan bersalin ini agak istimewa, sehingga kalian semua harus hadir, supaya kalian tidak kehilangan kesempatan ini, nanti kalian harus serius memperhatikan dan belajar." Didalam mobil seketika menjadi senyap. Wanita ini tinggal ditempat yang agak terpencil, setelah ambulans berjalan beberapa lama akhirnya mereka sampai, wanita yang akan melahirkan ini rambutnya basah oleh keringat, terjadi komplikasi persalinan sehingga harus dilarikan di rumah sakit.
Setelah para anggota medis bekerja dengan cepat mengangkat wanita tersebut kedalam ambulans, mereka menyadari suatu masalah, seluruh tempat di dalam mobil telah penuh, suami wanita yang akan melahirkan tidak dapat ikut di dalam mobil. Semua mata memandang ke arah asisten kepala rumah sakit yang sedang menunduk memeriksa keadaan wanita tersebut, tanpa mengangkat kepalanya dia berkata, "Cepat! Cepat jalankan mobil, Sudah tak bisa tunda lagi!" semua orang tertegun, tidak tahu harus berbuat apa.
Pada saat ini, Meiji meloncat turun dari mobil, menyuruh suami wanita tersebut naik ke ambulans. Ambulans melesat secepat angin menuju ke rumah sakit, setengah jam kemudian dengan nafas terengah-engah Meiji menyusul sampai dirumah sakit, namun sang bayi sudah lahir, untungnya sang ibu selamat, operasi berhasil!
Di pintu masuk rumah sakit, dia dihadang oleh asisten kepala rumah sakit dan bertanya kepadanya, "Kesempatan belajar yang demikian penting, kenapa engkau melompat turun dari ambulans." Sambil menghapus keringat yang menetes dari dahinya dia menjawab, "Didalam ambulans banyak dokter, kekurangan saya tidak akan menghalangi pertolongan kepada pasien. Tetapi tanpa orang rumah pasien yang mendampingi pasien, tak ada yang mengurus administrasi dan mendampingi sang ibu, mungkin dapat menyebabkan dampak buruk bagi penyelamatan yang diperlukan."
Tiga hari kemudian, keputusan dari rumah sakit telah keluar, Meiji menjadi orang yang beruntung. Kepala rumah sakit mengatakan alasannya, "3 hari yang lalu ketika tes pertolongan pertama untuk menyelamatkan pasien yang akan melahirkan, kelak walaupun kalian dimana, tidak peduli apa jenis pekerjaan anda, kalian harus ingat kata-kata ini, malaikat dapat terbang, karena mereka mengganggap dirinya sendiri sangat ringan." [Veronica Lim / Bogor]
* DA JIA PENG YOU - XIN NIEN KUAI LE - GONG XI FA CHAI *
