Wenliang pernah menjadi guru keluarga untuk dua anak dari pejabat yang kaya. Karena usahanya yang penuh dedikasi dan bimbingannya yang bijaksana, dua muridnya mengalami peningkatan karakter dan kemampuan akademis yang cepat. Sehingga, Wenliang sangat dihormati oleh pejabat ini.
Waktu berjalan dengan cepat. Satu tahun kemudian, Wenliang terbangun oleh suara ketukan pintu pada suatu malam. Setelah mendengarkan dengan seksama, ia bertanya: "Apakah ada orang di luar?" Tidak ada jawaban, tapi ketukan pintu terus berlanjut.
Wenliang bingung. Dia bergegas untuk berpakaian dan dengan hati-hati berjalan ke jendela untuk melihat ke luar sebelum membuka pintu. Sangat mengejutkan, ia melihat seorang wanita muda yang sangat anggun mengetuk pintu. Wanita itu tampak begitu cantik di bawah sinar bulan sehingga dia tampak seperti peri.
Wenliang bertanya dengan suara keras: "Tolong beritahu saya ada apa? Atau saya akan memanggil orang lain!" Wanita cantik itu menjawab dengan suaranya yang halus tapi gugup: "Tolong, jangan! Saya bukan orang jahat, saya adalah putri dari tuan rumah. Tolong buka pintu!"
Wenliang menjadi semakin bingung dan bertanya dengan lembut: "Oh, saya mohon maaf. Namun mengapa Anda datang ke sini larut malam?" Wanita muda menjawab dengan malu-malu: " Tuan Yu, sejujurnya, saya ... Saya sangat terkesan dengan pengetahuan dan wajah tampan Anda ... sehingga saya jatuh cinta dengan Anda ... tapi saya tidak mendapat kesempatan untuk mengungkapkan perasaan saya kepada Anda... "
Wenliang menyela wanita muda sebelum dia selesai: "Nona, saya minta maaf, tapi seorang pria lajang dan wanita tidak boleh berada pada satu ruangan di malam hari! Mohon jaga sikap Anda dan silahkan kembali! "Wanita tidak menyerah, justru mengetuk lebih keras. Wenliang menjadi begitu marah sehingga ia berteriak: "Betapa beraninya Anda! Jika Anda masih tidak kembali, saya akan panggil orang lain!" Ketukan terhenti. Ketika Wenliang mendekati jendela, ia melihat bahwa wanita muda telah pergi.
Setelah ia berlalu, Wenliang sedikit lega, namun ia tidak bisa tidur. Pada akhirnya, ia memutuskan untuk pergi agar tidak menimbulkan masalah.
Keesokan paginya, ia bergegas untuk mengucapkan selamat tinggal kepada tuan rumah. Untuk menjaga nama baik wanita muda itu, ia menjelaskan bahwa sesuatu yang sangat penting telah terjadi pada keluarganya dan dia harus pulang sesegera mungkin. Dia berterima kasih kepada pasangan itu untuk kebaikan mereka. Pasangan itu tidak punya pilihan lain selain melihat Wenliang berjalan pergi.
Kemudian, Wenliang bertemu teman baiknya Bowen Liu, yang pandai meramal. Bowen bertanya dengan heran: "Kebajikan besar apa yang telah kamu lakukan? Sekarang kamu telah mengubah nasibmu. Selamat! Kamu akan mendapatkan ketenaran dan keberuntungan besar tahun depan. Betapa beruntungnya kamu!" Wenliang masih tidak mengatakan yang sebenarnya, tetapi berkata:" Yah, saya tidak melakukan sesuatu yang besar, juga tidak berani bermimpi bahwa saya akan berhasil dalam ujian kekaisaran! ! Jadi tolong jangan mengejek saya." Bowen berkata dengan serius: "Saudaraku, tolong jangan menyembunyikannya dari saya. Sekarang saya akan meramal apa yang akan terjadi padamu. Namun saya tidak akan mengatakan apa-apa, seperti yang kamu inginkan." Lalu ia tertawa dan memuji-muji kebajikan besar Wenliang itu.
Tahun berikutnya, istana mengadakan ujian nasional kekaisaran. Wenliang adalah salah satu kandidat teratas. Sejak saat itu, ia benar-benar mengubah nasibnya dari seorang guru. Selanjutnya, ia dipromosikan dan menjadi terkenal karena kejujuran dan kelurusannya. Generasi selanjutnya di kemudian hari juga diuntungkan oleh kebajikannya yang besar. Dan kesuksesannya semua bisa dihubungkan dengan kebajikannya yang besar, seperti kelurusan, kebersihan hati dan menjaga nama baik orang lain.
Hal ini dapat diringkas dalam sebuah puisi:
Menjaga kebersihan hati dan menjaga nama baik orang lain, masa depan yang cerah sedang menunggu di depan.
Kebajikan besar seorang pria sejati memberinya berkah melimpah.
Dalam dunia materi ini, kami menyarankan wanita dan pria yang memiliki kebijakan, mohon jaga perilaku Anda.
Tuhan memberkati pria dengan kebajikan besar dan generasi mereka dengan masa depan yang cerah! [Natalia Lim / Cirebon]
***
Ingat ! Kami beserta Tionghoa seluruh Indonesia menunggu partisipasi Anda mengirim artikel -artikel tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa di kota tempat tinggal anda ke alamat email: tionghoanews@yahoo.co.id