Pagi itu hari masih gelap, dia kemudian sembunyi dan menunggu sampai fajar menyingsing baru menghitung uang itu. Jumlah uang itu senilai seratus lima puluh ons perak.
Dengan hati yang gembira, dia pun tidak jadi membeli sayuran tapi membeli beberapa daging dan beras untuk ibunya.
"Dari mana Anda mendapatkan uang untuk membeli begitu banyak daging dan beras ?" Ibunya merasa heran dan terkejut.
Pemuda itu lalu menceritakan apa yang telah ditemukannya, tapi ibunya tidak percaya padanya.
"Jangan berbohong padaku. Orang mungkin bisa kehilangan uang yang sedikit atau tagihan uang yang jatuh tanpa di sengaja, tetapi tidak mungkin segepok uang yang begitu banyak. Saya harap Anda tidak mencurinya. Uang yang haram tidak akan pernah membawa keberuntungan."
Pemuda itu diam dan ibunya mendiamkannya supaya ada pengakuan bersalah dari anaknya. Tapi ketika anaknya tak mengaku juga maka ibunya menjadi marah dan mengancamnya akan memberitahu polisi.
"Saya benar-benar telah menemukan uang itu di jalan," kata anaknya. "Saya tidak tahu kepada siapa uang itu harus dikembalikan."
"Tunggu saja di mana Anda tadi telah menemukan uang itu. Ketika pemiliknya datang untuk mencari uang itu, kamu bisa mengembalikan uang tersebut kepadanya. Jika Anda menyimpan apa yang bukan milik Anda, maka Anda akan mengundang nasib buruk."
Pemuda itu kemudian pergi kembali ke tempat uang yang di temukannya tadi dan tak lama kemudian ia melihat seorang laki-laki yang datang mencari uangnya yang hilang. Tanpa bertanya berapa banyak uangnya yang telah hilang, pemuda itu menyerahkan uangnya. Seorang pengamat melihat hal ini dan menyarankan kepada pemiliknya untuk memberikan uang pada pemuda itu sebagai hadiah. Tapi orang tersebut seorang yang kikir.
"Saya kehilangan tiga ratus ons perak," katanya. "Ini hanya setengah dari itu. Mengapa saya harus memberinya uang sebagai hadiah lagi ?"
Pernyataannya itu lalu memicu pertengkaran dengan seorang pengamat tadi. Keduanya kemudian pergi ke pengadilan untuk menentukan siapa yang bersalah. Ketika di pengadilan mereka menjumpai hakim yang bernama Nie Yidao untuk menanyakan kasus mereka. Setelah mendengar kasus tersebut, hakim itu kemudian memanggil ibu pemuda itu.
Lalu hakim itu bertanya pada ibu pemuda itu secara pribadi dan kemudian menemukan bahwa uang yang di dapat anaknya itu tidak sebanyak yang dikatakan orang itu. Setelah itu hakim meminta setiap orang untuk menandatangani pernyataan di bawah sumpah mengenai jumlah pasti uang yang hilang dan uang yang telah ditemukan.
"Baiklah. Uang yang ditemukan itu bukanlah uang anda yang telah hilang, "Hakim Nie mengumumkan. "Uang ini seharusnya menjadi milik ibu pemuda itu sebagai hadiah dari Tuhan atas kejujurannya."
Hakim lalu memerintahkan pada pria itu agar uangnya diberikan kepada ibu pemuda itu. Kemudian ia berpaling ke pria itu sambil berkata, "Anda kehilangan uang Anda di tempat yang lain. Pergilah untuk mencarinya." Para penonton di ruang pengadilan bertepuk tangan atas vonis hakim Nie yang bijaksana itu.
Kebohongan tidak pernah bisa merubah fakta. 谎言 终究 是 谎言.
Mengingini semua maka akan kehilangan semuanya. 贪婪 愈多, 失去 也 愈多.
Sesuatu yang awalnya buruk akan memiliki akhir yang buruk. 不慎 始 者, 常 得 恶果. [Angie Tan / Medan]
EMAIL KAMI
Anda juga bisa mengirim berita Tionghoa atau artikel lain untuk tampil dalam situs ini, dengan cara kirim ke alamat email: tionghoanews@yahoo.co.id
MENU LINKS
http://berita.tionghoanews.com
http://internasional.tionghoanews.com
http://budaya.tionghoanews.com
http://kehidupan.tionghoanews.com
http://kesehatan.tionghoanews.com
http://iptek.tionghoanews.com
http://kisah.tionghoanews.com