Untuk menjadi manusia jika ingin berdiri tegap di antara langit dan bumi, mutlak membutuhkan kelurusan, kejujuran dan martabat sebagai dasar.
Kelurusan, kejujuran dan martabat adalah keteguhan iman yang harus ada dalam bersikap dan membawa diri dalam masyarakat. Setelah memiliki kelurusan, kejujuran dan martabat manusia baru bisa berdiri lama di dunia ini.
Moralitas adalah masalah hati dan orang bijak mematuhi prinsip-prinsip moral bahkan ketika tak seorang pun akan tahu tentang perbuatan mereka. Kebijaksanaan tradisional menjunjung Tuhan, orang-orang Tionghoa juga percaya bahwa setiap pikiran dan tindakan selalu diawasi, walaupun tidak diketahui siapapun.
Dimasa Pemerintahan Yongzheng (1723-1735) dari Dinasti Qing, ada seorang pejabat yang lurus dan rendah hati bernama Ye Cun ren yang menjabat sebagai administrator pemerintah selama lebih dari tiga puluh tahun.
Setelah Ye memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya, bawahannya berencana untuk mengunjunginya dengan perahu.
Ye menunggu dengan sabar, tetapi perahu tidak muncul sampai larut malam ketika bulan sudah terbit. Ternyata anak buahnya telah mempersiapkan hadiah perpisahan untuk dia, jadi mereka sengaja menunda kedatangan sampai gelap agar orang lain tidak akan melihatnya.
Ye menolak menerima hibah (pemberian) itu tetapi menulis puisi untuk teman-temannya :
Terang bulan, angin sejuk, ditengah malam
Perahu perpisahan datang, tetapi sengaja terlambat
Berterima kasih atas perhatian Anda, tapi hadiah ini saya harus kembalikan
Bukan takut ketahuan orang, namun karena diri saya mengetahuinya
Salam bahagia dari saya ! [Margareth Lim / Tarakan]