BUDAYA | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Minggu, 10 Juni 2012

KEGIGIHAN BELAJAR BERBUAH KESUKSESAN

Pada zaman Dinasti Jin, ada seorang pria bernama Che Yin yang gemar belajar. Tetapi karena kondisi keluarganya yang miskin, ayahnya tidak mampu menyediakan kondisi yang ideal baginya untuk belajar.

Keluarga itu untuk  cukup bertahan hidup, mereka bahkan tidak bisa membeli minyak lampu bagi anaknya untuk belajar di malam hari, sehingga putranya hanya bisa belajar di siang hari.

Pada suatu malam di musim panas, ketika Che Yin sedang belajar, Ia tiba-tiba melihat banyak kunang-kunang menerangi langit. Mereka bagaikan secercah cahaya dalam kegelapan langit yang pekat. Dia mendapat sebuah ide: Jika banyak kunang-kunang dikumpulkan dalam sebuah wadah bersama-sama, mereka mungkin bisa berfungsi seperti sebuah lampu.

Ide yang didapatkannya ini, ia menemukan sebuah kantong sutra putih, menangkap  kunang-kunang sebanyak yang dia bisa, dan kemudian menggantung kantong ini. Meskipun tidak seterang lampu, itu bekerja cukup baik sehingga ia bisa menggunakan cahayanya untuk membaca.

Sejak saat itu, jika ada kunang-kunang di sekitarnya, ia akan menggunakannya sebagai lampu untuk belajar. Karena kegigihannya dalam belajar, dan berlatih keras, dalam hidupnya ia menjadi pejabat senior kemudian hari.

Karena tidak punya uang untuk membeli minyak lampu, Sun Kang tidak bisa membaca di malam hari, ia tidak punya pilihan lain selain pergi tidur lebih awal. Ia berpikir bahwa membuang-buang waktu seperti ini adalah sangat disayangkan.

Suatu hari, pada tengah malam, ia terbangun dari mimpi, dan melihat bahwa ada seberkas sinar yang masuk dari celah jendela. Cahaya ini dipantulkan oleh salju dan berasal dari sinar bulan, dan cukup terang untuk digunakan untuk membaca.

Dia melihat ini, dan memutuskan untuk berpakaian, segera mengambil buku-bukunya. Cahaya yang dipantulkan dari salju di tanah membuat daerah luar rumah menjadi lebih terang daripada bagian dalam ruangan. Meskipun malam begitu dingin,  Sun Kang mulai belajar diterangi oleh cahaya bulan. Jika ia kedinginan, ia beristirahat sejenak untuk berlari-lari dan menghangatkan tangannya.

Sejak saat itu, setiap kali ada salju di tanah, ia menggunakan kesempatan itu untuk belajar. Tekadnya memungkinkan dia maju pesat, dan memberinya kesempatan untuk menjadi orang yang terpelajar. Dalam hidupnya, dia juga menjadi seorang pejabat senior di kemudian hari.

Idiom "Cahaya yang dipantulkan oleh salju atau dikumpulkan dari kunang-kunang" sekarang digunakan untuk merujuk pada mereka yang gigih belajar dalam keadaan sulit.
[Erlina Goh / Jakarta]

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA