一(yī) sebenarnya mewakili filosofi China dalam hal pemahaman mengenai penciptaan alam semesta. Menurut mitos, sebelum penciptaan dunia ini, terdapat massa yang tidak berbentuk dan tidak dapat dijelaskan. Massa ini kemudian meledak menjadi beberapa bagian, yang akhirnya memunculkan berbagai jenis materi.
Teori Tao menjelaskan mengenai penciptaan kosmos yang serupa dengan yang dijelaskan diatas. Teori tersebut menyebutkan bahwa semua kehidupan tercipta dari"Sang Tunggal"yang merupakan keharmonisan abadi, dan merupakan sumber dari segala penciptaan. Sebelum adanya wanita (陰yīn) dan pria (陽yáng), hanya "Sang Tunggal" yang ada sebagai kekuatan awal; Keseluruhan, Tao.
Ketika alam ini terbagi menjadi yin dan yang, energi yang ringan mengambang, dan energi yang berat tenggelam ke dasar. Masih ada bukti dari pembagian ini dalam alam kita. Sebagai contohnya, lihatlah perbedaan dari jelasnya pembagian antara langit dan bumi.
Berdasarkan ajaran Lao Tzu (pengarang dari Tao Te Ching, buku klasik Tao), manusia tidak dapat memisahkan dirinya dari Tao, yaitu sumber dari kehidupan. Sebagai akibatnya, jika mengabaikan hal ini, eksistensi dari manusia tersebut akan termusnahkan dan terhapuskan.
Tao dilihat sebagai sumber dari alam semesta, dan ini berarti bahwa manusia dan kehidupan sosial dimana manusia berada haruslah selaras dengan Tao, selalu lurus dalam kehidupan sehari hari, dan selalu mengerjakan sesuatu berdasarkan kejujuran. Hanya dengan demikian, manusia dapat kembali ke asal kepada kebenaran dan pada akhirnya menjadi "manusia sejati" (真人zhēnrén). [Angelo Senior, Jakarta, Tionghoanews]