Jika dibandingkan dengan jenis hantu-hantu di Barat, sebenarnya Vampir China bisa dibilang bukan vampir tapi lebih menyerupai zombie. Jiang Shi dalam kebudayaan Tiongkok sebenarnya adalah sebutan buat jenazah yang dikubur di tempat yang sangat kering, kurang lembab yang gak bikin organisme kecil membusukkan jenazah tsb, yang sampe bertahun tahun jenazah tadi tetap saja seperti semula. Jenazah yang seperti itu biasanya mengandung dan menyebarkan sejenis racun. Walo sebenernya mayat biasapun memang mengandung racun.
Sebenernya cerita tentang Jiang Shi/vampire china adalah semacam legenda yang beredar di masyarakat, walo ada dalam literatur sejarah, tapi dalam sejarah gak resmi yang berupa catatan dari pengalaman seseorang.
Di Tiongkok, catatan sejarah dibagi menjadi dua, catatan resmi, yang berasal dari kamar sejarah kekaisaran dan catatan tidak resmi (Ye-Shi/way shi) yang bersumber dari masyarakat. Literatur yang mencatat tentang jiang shi/vampir ini adalah buku Shu Yi Ji yang isinya tentang catatan kejadian2 aneh di jaman Dinasti Qing pada pemerintahan Kaisar Shunzi sampe Kaisar Kangxi.
Dalam buku sejarah ini menyebutkan ada desa Vampire (di selatan propinsi Hunan sekarang) pada awal Dinasti Qing. Konon menurut legenda, di siang hari, jiangshi terletak dalam peti mati atau bersembunyi di tempat gelap seperti gua. Pada malam hari, dia bergerak dan melompat-lompat, dengan kedua tangan lurus ke depan.
Tidak semua vampir china digambarkan me-lompat2 seperti itu, tapi ada juga yang gerakannya mirip zombie dengan wajah/kulit pucat, daging/badannya membusuk dan punya taring kayak drakula. Vampire yang seperti ini kekuatannya lebih besar dan sering disebut sebagai Raja Vampir. Jiang Shi memiliki kekuatan supranatural, mempunyai cakar dan gigi yang tajam, bisa terbang, dan dapat berubah wujud. Semakin lama umur Jiang Shi, maka akan semakin sakti. Ketika mendapatkan korban, jiang shi akan menghisap energi kehidupan korban. Tetapi dalam film-film, Jiang Shi digambarkan membunuh korbannya dengan menggigit leher dan menghisap darah. Hiiiiii…
Meski sakti, Jiang Shi memiliki kelemahan, yaitu:
- Jiang Shi tidak bisa melihat, dia mendeteksi makhluk hidup melalui nafas. Jadi dia mengejar apapun yang bernafas.
- Jiang Shi juga tidak bisa terkena sinar matahari.
- Jiang Shi tidak bisa melewati air yang mengalir.
- Jiang Shi takut pada beras ketan putih, garam, bawang merah dan bawang putih.
- Jiang Shi bisa mati bila tersambar petir, melalui ritual Taoist, dan jika terbakar.
- Versi yang mengatakan bahwa mayat menjadi Jiang Shi karena arwahnya gak bisa keluar dari tubuhnya akibat kematian yang gak wajar; dendam, atau bunuh diri.
- Versi lain mengatakan bahwa Jiang Shi adalah mayat hidup yang dibangkitkan oleh Taoist untuk memindahkan si mayat kembali ke tanah asalnya bila keluarga si mayat gak punya uang, karena pemindahan mayat oleh Taoist memerlukan biaya yang lebih murah.
Taoist menggerakkan Jiang Shi dengan cara mengerakkan tongkat bambu naik turun, dan para Jiang Shi akan bergerak serentak lompat mengikuti tongkat bambu tersebut. Setiap Jiang Shi yang dikendalikan memiliki secarik jimat berwarna kuning (kertas Hu) di dahinya. Jika jimat terlepas, Jiang Shi akan menjadi haus akan energi kehidupan. Menurut kepercayaan, orang yang melihat Jiang Shi akan mendapatkan sial.
Ada beberapa cara untuk melumpuhkan dan mengalahkan Jiang Shi:
- Menggunakan telor ayam dan darah anjing hitam, garam dan bawang putih, agar Jengshi tidak mendekat.
- Menempelkan secarik kertas kuning (Hu) yang bertuliskan mantra di dahi Jiang Shi.
- Menahan napas saat bertemu dengan Jiang Shi, karena dia itu buta dan cuma menyerang dengan melacak napas korbannya.
- Melempar ketan putih mentah tanpa campuran beras ke tubuh Jiang Shi maka mereka akan terbakar. Jika ketan tercampur dengan beras, itu akan mengurangi efektivitasnya.
- Jika ada orang yang digigit Jiang Shi, bisa disembuhkan dengan berendam dalam air rendaman ketan putih, supaya dia tidak ikut berubah menjadi Jiang Shi juga.
- Melalui ritual taoist, konon yang diyakini bisa mengendalikan jiang Shi.
http://yinnihuaren.blogspot.com
Email dari: Kok Lim, Medan