BUDAYA | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Selasa, 08 Maret 2011

NAN KE YI MENG

Konon, pada zaman Dinasti Tang, yaitu abad ke-7 hingga ke-10 Masehi, ada seorang pemuda bernama Chunyu Fen yang sangat suka minum arak.

Pada satu hari, ketika hari jadinya, Chunyu Fen telah menyediakan jamuan untuk merayakan teman-temannya di bawah pohon ash di depan rumahnya. Pada hari itu, dia minum sangat banyak hingga menjadi sangat mabuk, dan terus terlelap di bawah pohon tersebut. Dalam tidurnya, Chunyu Fen bermimpi, konon dirinya telah dibawa oleh dua orang petugas yang memakai pakaian berwarna ungu, ke dalam suatu lubang besar yang tersembunyi di bawah pohon ash itu, dan kemudian tiba di sebuah negeri yang bernama Negeri Dahuai'an. Perdana Menteri negeri itu sudah menunggu di luar istana raja untuk menyambut kedatangan Chunyu Fen. Bila diketahui bahwa raja negeri tersebut ingin menikahkan Putri Jinzhi dengannya, Chunyu Fen merasa sangat heran. Mau tak mau, dia terus dibawa masuk ke kamar pengantin dalam istana itu. Setelah menikah dengan puteri itu, Chunyu Fen telah ditugaskan menjadi Ketua Kabupaten Nanke. Dalam usahanya yang berkelanjutan untuk mengatasi kesulitan rakyat serta membangun kabupaten tersebut, dia menjadi seorang pejabat yang sangat dihormati dan disayangi oleh rakyat. Dia dikaruniai lima orang anak lelaki dan dua orang anak perempuan. Hidupnya bersama anak-anaknya, dan Putri Jinzhi juga sangat bahagia.

Namun, tiba-tiba, pada suatu hari, negeri Tanluo telah melancarkan serangan mendadak terhadap Negeri Dahuai'an. Tentara yang dipimpin Chunyu Fen telah mengalami kekalahan yang sangat parah. Tidak lama setelah itu, Putri Jinzhi pula meninggal dunia akibat diserang penyakit. Menghadapi bencana yang terus menerus menimpanya, Chunyu Fen yang sudah kehilangan wibawa itu, memutuskan untuk mengundurkan diri. Dengan hati yang penuh duka dan kecewa, dia pun pulang ke kampung halaman. Setelah hendak masuk ke dalam rumahnya, dia terkejut apabila melihat dirinya sedang tidur lena di bawah pohon ash di depan rumahnya. Dia merasa sangat takut sehingga terjaga dari mimpinya. Bila terlihat pembantu rumahnya sedang membersihkan halaman, dan kawan-kawannya yang ada di situ pula sedang berbicara dengan gembira, barulah dia merasa tenteram kembali.

Chunyu Fen memberitahu mimpinya itu kepada teman-temannya yang ada di situ. Dengan sifat ingin tahu yang menebal, Teman mereka bersama-sama pergi ke bawah pohon ash itu untuk mencari "Negeri Dahuai'an" yang muncul dalam mimpi Chunyu Fen itu. Namun, apa yang mereka temui pada akhirnya hanyalah sebuah sarang semut saja.

Catatan Keterangan:

Peribahasa "Nan Ke Yi Meng" ini membawa arti bermimpi di siang hari atau mengharapkan sesuatu yang tidak mungkin dapat direalisasikan. Ia juga memberikan kita satu pengajaran bahwa kekayaan, pangkat dan kekuasaan hanyalah mimpi kosong semata. Jangan terlalu mementingkan hal tersebut.

Diterjemahkan oleh: Chen Mei Ing

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA