Pada suatu hari, si rubah dan si kelinci ini berjalan-jalan untuk menikmati keindahan pemandangan alam. Tanpa disadari mereka, sekelompok pemburu sedang memperhatikan gerak gerik mereka. Perlahan-lahan, pemburu itu mendekati mereka sambil menyiapkan panah masing-masing. Malang sekali nasib, si kelinci, ia tewas. Si rubah juga nyaris mati.
Setelah pemburu tersebut meninggalkan tempat itu, si rubah pun berlari ke sisi si kelinci sahabatnya itu, sambil meratap dengan sedihnya.
Kebetulan, saat itu, lalu seorang tua di tempat itu. Dia merasa sangat heran ketika melihat seekor rubah meratap dengan begitu sedih di sisi seekor kelinci yang sudah mati. Maka, dengan rasa ingin tahu, dia bertanya kepada si rubah itu,
"Mengapa kamu begitu sedih?"
Si rubah menjawab dengan murung,
"Kami berdua ini adalah hewan kecil yang menjadi sasaran pemburu. Kami pernah bersumpah akan sehidup semati bersama menghadapi susah atau senang. Sekarang, dia telah dibunuh oleh pemburu itu. Kematiannya hari ini berarti kematian saya pada esok hari. Kami berdua adalah teman yang sejati. tentulah saya sangat sedih. "
Setelah mendengar kata-kata si rubah, orang tua itu mengeluh panjang, sambil berkata,
"Oh begitu! Memang wajarlah kamu berdukacita atas kematian sahabat karib kamu ini."
Catatan Keterangan:
Peribahasa "Du Si Hu Bei" yang berasal dari cerita tentang rubah yang berdukacita atas kematian kelinci yang menjadi teman rapatnya ini membawa arti, seseorang itu akan merasa sedih dan pilu atas kematian atau kecelakaan yang menimpa sahabat karibnya.
Diterjemahkan oleh: Chen Mei Ing