Yang Guang berusaha keras menyenangkan orang tuanya di samping terus menganiaya abang dan adik lelakinya sehingga mereka dihukum hidup seperti orang biasa. Kemudian, Yang Guang membunuh ibu dan kakaknya dan naik tahta menjadi Kaisar Yang.
Setelah naik tahta, Yang Guang segera memperlihatkan sifat borosnya. Untuk membangun kota Luoyang sebagai ibukota timur, ia memaksa 2 juta orang petani menjadi hamba untuk mengangkut berbagai batu yang pelik dan aneh dari seluruh negara ke kota tersebut. Banyak petani yang tersiksa kepenatan hingga mati dalam perjalanan.
Beliau juga memerintahkan menggali sebuah terusan yang panjangnya lebih 2000 kilometeri untuk memudahkan beliau melancong ke bagian selatan dengan menaiki kapal yang besar-besar. Menurut sejarahnya, karena satu sektor sungai itu tersedia terlalu dangkal, lebih 50 ribu pegawai dan petani telah dikuburkan hidup-hidup di tepi sungai tiu.
Untuk berwisata ke bagian utara pula, beliau telah menghambakan lagi petani dari beberapa belas buah kota untuk menggali gunung Taihang dan membangun jalan raya. Beliau juga mengarahkan lebih 1 juta petani untuk membangun tembok besar dalam periode 20 hari saja agar menjamin keamanan beliau dalam perjalanan itu. Pada waktu yang sama, karena di bagian utara tidak istana yang cukup mewah, beliau telah mengarahkan tukang bina agar membangun sebuah istana yang dapat bergerak dengan dipasang roda. Istana ini dapat memuat ratusan orang sekaligus.
Beliau juga telah menyerang Korea tiga kali, tetapi gagal mencapai apapun kemenangan.
Pemerintahan Kaisar Yang yang kejam itu telah mengakibatkan kehidupan rakyat menjadi sangat menderita dan sengsara. Rakyat kekurangan makanan, dan hanya dapat makan akar rumput atau kulit kayu, bahkan ada yang terpakasa makan daging manusia. Akhirnya, pada tahun 611 Masehi, pemberontakan yang cukup besar meledak. Pada tahun 618, Kaisar Yang telah dikepung oleh tentara pemberontak di kota Jiangdu dan beliau dibunuh oleh pasukan yang juga telah turut menentangnya.
Disalin oleh: Mei-Ing