Kehebatan Guan Yu dalam medan perang bukan hanya dihargai oleh rekannya, malah digeruni oleh musuhnya. Namun, pada tahun 199, tentara Liu Bei telah dikalahkan oleh tentara Cao Cao.
Liu Bei terpaksa mencari perlindungan dari Yuan Shao, sedangkan Guan Yu telah ditawan oleh Cao Cao. Cao Cao sebenarnya sangat mengagumi kehebatan Guan Yu. Jadi ia memberikan banyak harta ke Guan Yu dan melantikkannya sebagai jenderal.
Tetapi, Guan Yu menyatakan, sebagai seorang tawanan yang diperlakukan dengan baik oleh Cao Cao, beliau pasti akan membalas budi Cao Cao. Namun, ia telah bersumpah akan sehidup semati dengan Liu Bei. Jadi, apabila ia mendapat informasi tentang Liu Bei, ia pasti akan meninggalkan Cao Cao untuk kembali ke kelompok tentara Liu Bei. Ketika tentara Cao Cao berperang dengan Yuan Shao, Guan Yu berhasil membunuh dua orang jenderal Yuan Shao yang sangat terkenal di medan perang.
Cao Cao sangat gembira, dan meminta Kaisar mengangkat Guan Yu sebagai orang besar. Guan Yu pula telah mengetahui bahwa Liu Bei sedang berada di tempat Yuan Shao. Ia segera meninggalkan kemah Cao Cao untuk mencari Liu Bei, tanpa membawa apapun hadiah yang diterimanya dari Cao Cao. Ia hanya meninggalkan sepucuk surat yang menyatakan ucapan terima kasihnya kepada Cao Cao.
Kesetiaan Guan Yu terhadap saudaranya dan moralnya yang luar biasa, juga kehebatannya di medan perang sangat dikagumi oleh orang Cina. Ia dan Konfusius, masing-masing disebut hulubalang suci dan sastrawan suci Cina dan keduanya sangat dihormati oleh semua orang Cina di seluruh dunia hingga kini. [Mei Ing]