BUDAYA | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Senin, 28 Februari 2011

GUA TIAN LI XIA

Pada zaman Dinasti Tang, yaitu antara tahun 618 hingga 907 Masehi, ada seorang jurukhat tersohor di negeri Tiongkok yang bernama Liu Gongquan. Dengan sifatnya yang setia dan jujur, serta kepandaiannya dalam memberikan nasihat kepada pemerintah, ia diangkat sebagai Wakil Ketua Departemen Urusan Publik.

Pada saat itu, ada seorang pejabat bernama Guo Ning yang terus dinaikkan statusnya menjadi Ketua Kabupaten Youning, yaitu Kabupaten You di provinsi Shaanxi pada waktu ini, setelah mengirim dua orang anak gadisnya ke istana. Hal itu menimbulkan rasa tidak puas hati di kalangan pejabat lainnya.

Kaisar saat itu, yaitu raja Tangwenzong, bertanya kepada Liu Gongquan dengan nada yang marah, "Guo Ning itu bapak tiri ke nenda beta. Ia diberi gelar Hulubalang Kanan, dan tidak pernah melakukan apa-apa kesalahan selaku pejabat pemerintah. Apa salahnya beta melantiknya sebagai ketua untuk sebuah kabupaten yang begitu kecil itu? "

Liu Gongquan menjawab dengan penuh hormat, "Mereka yang tidak puas dengan hal ini, semuanya berpikir, Guo Ning bisa mendapat jabatan ini karena ia telah menyogok tuanku dengan dua orang anak gadisnya itu."

Raja Tangwenzong menjelaskan,

"Mereka salah fahamlah! Dua orang anak gadis Guo Ning itu dikirim ke istana, untuk menemani bunda beta, bukan untuk dijadikan gundik beta."

Liu Gongquan terus menjawab,

"Sangat benar, tapi tindakan tuanku itu justru seperti membungkuk memperbaiki sepatu di ladang melon, dan memperbaiki topi di bawah pohon plum. Bagaimana tuanku dapat mengharapkan semua orang memahaminya?"

Catatan Keterangan:

Peribahasa "Gua Tian Li Xia", singkatan dari ungkapan "Gua Tian Bu Na Lu, Li Xia Bu Zheng Guan" ini, membawa arti, ketika lalu di ladang melon, janganlah mencangkung untuk memperbaiki sepatu, untuk menghindari dicurigai sedang mencuri semangka, sedangkan saat berada di bawah pohon plum pula, janganlah mengangkat tangan untuk memperbaiki topi, untuk menghindari dicurigai sedang memetik buah plum. Peribahasa ini selalu digunakan untuk mempersendakan tindakan yang mudah menimbulkan kecurigaan orang lain.

Disalin oleh: Chen Mei Ing

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA